Kepala UPP Tual, Hamdi Abduh, S.Sos., menjelaskan bahwa kampanye tersebut dilaksanakan sebagai respons atas meningkatnya mobilitas masyarakat selama periode libur panjang. Menurutnya, pemahaman dan kepedulian seluruh pihak terhadap aturan keselamatan menjadi kunci menciptakan pelayaran yang aman dan tertib.
“Kami ingin memastikan seluruh stakeholder memahami pentingnya keselamatan pelayaran, khususnya pada musim angkutan Nataru,” ujarnya.
Dalam kampanye ini, UPP Tual mengimbau seluruh operator kapal, pengguna jasa, dan pihak terkait di pelabuhan untuk mematuhi ketentuan keselamatan. Beberapa poin penting yang ditekankan yaitu kewajiban kapal memenuhi syarat laik laut dan pengawakan, larangan membawa penumpang maupun barang melebihi kapasitas, serta kewajiban nakhoda memantau kondisi cuaca melalui peralatan navigasi seperti Navtex dan barometer.
Selain itu, nakhoda diminta rutin memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG. Jika ditemukan potensi cuaca buruk atau kondisi yang mengancam keselamatan, keberangkatan kapal wajib ditunda hingga situasi dinyatakan aman. UPP Tual menegaskan bahwa langkah preventif ini harus menjadi prioritas seluruh pelaku pelayaran demi menghindari insiden fatal.
Hamdi Abduh berharap kampanye keselamatan ini dapat memperkuat komitmen bersama antara penyelenggara pelabuhan, operator kapal, serta masyarakat maritim. Sinergitas seluruh pihak dinilai penting untuk mewujudkan sistem pelayaran yang aman, nyaman, tertib, dan berkelanjutan.
“Prinsip kami sederhana: selamat berlayar dan selamat sampai tujuan. Ini harus menjadi kesadaran bersama, terutama pada masa angkutan Nataru yang rawan kepadatan,” tegasnya.


