Dalam tangkapan layar yang beredar, pelaku menggunakan nomor +62 823-4285-1676 dan memperkenalkan diri sebagai “Nanda Chaky Rahayaan”. Ia mengaku sedang mendampingi anggota GMKI Maluku Tenggara di Ambon usai mengikuti Musda DPD GMKI Maluku. Pelaku kemudian meminta bantuan dana untuk delapan orang yang disebut belum memiliki tiket pulang ke Malra.
Pesan tersebut ditulis dengan gaya sopan dan religius agar penerima merasa iba. Pelaku bahkan menyebut sejumlah pejabat dan pihak pemerintah daerah untuk meyakinkan korban. Namun belakangan diketahui, pesan itu sepenuhnya tipuan.
Menanggapi hal ini, Luther Chaky Rahajaan membantah keras bahwa dirinya tidak pernah mengirim pesan atau meminta uang dari siapa pun. Ia menegaskan hanya memiliki satu akun Facebook dan satu nomor WhatsApp resmi.
“Jika ada yang menggunakan foto profil saya dan meminta sesuatu, itu adalah penipuan. Itu bukan saya,” tegas Luther, Minggu (5/10/2025).
Luther meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pesan pribadi yang mengatasnamakan dirinya atau organisasi GMKI. Ia juga mengimbau agar setiap permintaan bantuan diverifikasi lebih dulu sebelum memberikan respon.
Kasus ini menambah daftar panjang penipuan digital di Maluku yang kerap mencatut nama tokoh masyarakat dan lembaga resmi. Warga diimbau segera melapor ke pihak berwajib jika menerima pesan serupa agar tidak ada korban baru.
“Mari kita lebih waspada dan bijak di dunia digital. Jangan mudah percaya hanya karena nama atau foto yang dikenal,” pesan Luther menutup pernyataannya.


