Namsa menekankan, pentingnya niat yang tulus dalam setiap langkah pendidikan. “Apapun yang kita kerjakan itu harus kembali kepada niat. Kalau niatnya jelas, maka hasilnya akan kuat atas izin dan rahmat Tuhan. Dan rahmat itu berawal dari restu orang tua—ibu yang melahirkan dan ayah yang melindungi,” ujarnya dengan penuh haru.
Pentingnya Menghormati yang Lebih Tua
Dalam proses mendidik anak bangsa, kata dia nilai dasar yang ditanamkan adalah penghormatan kepada orang tua dan orang yang lebih tua. “Siapapun dia, kalau umurnya lebih dari kita, harus dihargai dan dihormati. Di situlah letak kasih sayang antar sesama manusia. Nilai ini diajarkan dalam agama manapun,” ungkapnya.
Ujian Skripsi dengan Penguji Profesor dan Doktor
Terkait kualitas akademik, Namsa menjelaskan bahwa pelaksanaan ujian skripsi di STKIP Persada Evav menghadirkan penguji dari berbagai perguruan tinggi, termasuk profesor dan doktor. “Tujuannya sederhana, untuk menilai apa yang sudah dikerjakan mahasiswa: yang baik dipertahankan, yang kurang diperbaiki. Di situlah pendidikan bekerja, membentuk sikap mahasiswa,” jelasnya.
Peningkatan SDM dan Kerja Sama Nasional-Internasional
Sejak memperoleh akreditasi B, STKIP Persada Evav terus mendorong peningkatan kualitas dosen. Saat ini, beberapa dosen tengah menyelesaikan pendidikan doktoral di Surabaya, sementara lainnya baru saja lulus S3 dan segera kembali mengajar. Selain itu, STKIP juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk di Makassar, Yogyakarta, bahkan melobi perguruan tinggi di Jepang.
“Guru bukan hanya profesi, tapi jembatan untuk memperbaiki masa depan. Namun, setelah berusaha, hasilnya tetap Tuhan yang menentukan,” sebutnya.
Kebutuhan Guru di Tual dan Maluku Tenggara Tinggi
Menurutnya, kebutuhan tenaga pendidik di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual semakin meningkat. Ia mencontohkan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang baru-baru ini hanya meluluskan empat orang dari kebutuhan lebih dari seratus guru PGSD.
“Ini menjadi tolok ukur bagi perguruan tinggi keguruan untuk melirik peluang tersebut. STKIP Persada Evav fokus mengejar mutu, agar lulusannya benar-benar siap mengisi kekosongan tenaga pendidik di daerah,” paparnya.
Penambahan Program Studi Baru
Menjawab kebutuhan pendidikan, STKIP Persada Evav juga tengah mempersiapkan pembukaan tiga program studi baru, yakni Pendidikan Jasmani (Olahraga), Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dari ketiga prodi tersebut, program studi Olahraga sudah siap dibuka, sementara PKN dan IPA masih menunggu pemenuhan persyaratan dosen S2 sesuai ketentuan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XII.
“Jika tidak ada hambatan, bulan depan prodi baru sudah bisa menerima mahasiswa,” ungkapnya optimistis.
637 Mahasiswa, 500 Aktif
Sejak dibuka pada 2021, STKIP Persada Evav telah mencatat 637 mahasiswa terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), dengan jumlah mahasiswa aktif sekitar 500 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian segera menyelesaikan studi dan diharapkan memperoleh ijazah dalam waktu dekat.
“Setelah wisuda, kami juga wajib melaporkan ke Dikti mengenai jumlah lulusan dan serapan kerja mereka. Harapan kami, pemerintah daerah di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara dapat melobi Kementerian untuk mengangkat para lulusan menjadi guru demi menutup kebutuhan yang masih sangat besar di daerah ini,” pungkas Ketua STKIP Persada Evav Tual.