Menurut Rahantoknam, tahbisan imamat dan misa perdana Pastor Thomas menjadi kebanggaan bukan hanya bagi keluarga besar Babaubun, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kepulauan Kei. “Perayaan ini penuh berkat dan sukacita karena menambah lagi pribadi hebat dalam jajaran imam dan misionaris asal Evav,” ujarnya.
Ia mengingatkan pesan Bunda Teresa bahwa Tuhan memanggil bukan untuk mengejar kesuksesan, melainkan untuk menunjukkan kesetiaan. “Kesetiaan dalam pelayanan, kesederhanaan, dan komitmen menjadi tuntutan penting yang harus dipegang teguh Pastor Thomas dalam menjalankan panggilannya,” kata Rahantoknam.
Wabup juga menyampaikan bahwa jalan hidup seorang imam tidak selalu mulus, melainkan penuh tantangan. Karena itu, doa keluarga, sanak saudara, dan umat sangat dibutuhkan sebagai penopang perjalanan panggilan imamat Pastor Thomas. “Hari ini kita berpesta, tetapi mulai besok kita harus larut dalam doa agar Pastor Thomas tetap kuat dalam panggilannya, sekalipun badai menghadang,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Rahantoknam memberi pesan khusus kepada Pastor Thomas dengan mengutip bait lagu “Di Tengah Ombak” yang melambangkan perjuangan hidup seorang imam. “Saat arus kehidupan mengguncang, jangan andalkan kemampuan diri sendiri, tetapi bersandarlah pada Hati Kudus Yesus sebagai jalan keselamatan,” pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Wabup menyampaikan proficiat atas tahbisan imamat dan misa perdana Pastor Thomas. “Atas nama pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Maluku Tenggara, saya menyampaikan selamat dan doa agar Tuhan selalu menyertai perjalanan suci panggilan Pastor Thomas serta setiap usaha dan kerja kita semua,” tutupnya.