“Merah putih itu memang selembar kain, tetapi merah putih yang sejati ada di dada kita masing-masing. Merah putih tidak pernah membeda-bedakan kita, justru mengajak kita untuk bersatu membangun Indonesia dan Maluku Tenggara,” tegas Bupati Malra.
Anak Muda Kei Punya Talenta Besar
Dalam kesempatan itu, Bupati juga memberikan apresiasi khusus kepada anak-anak muda Maluku Tenggara yang dinilainya memiliki potensi luar biasa. Menurutnya, berbagai festival dan lomba yang digelar selama rangkaian HUT RI membuktikan generasi muda Kei tidak kalah bersaing dengan daerah lain.
“Mereka nyanyi suaranya bagus, kegiatan lainnya juga hebat. Ini potensi yang tidak boleh berhenti sampai di sini. Kita harus melakukan pembinaan agar mereka bisa berkembang lebih jauh,” ujar Thaher.
Ia pun mengajak semua pihak, termasuk insan pers, untuk turut memberi dukungan positif kepada generasi muda. “Jangan hanya mengkritik, tapi mari kasih ide. Saya sebagai orang tua, opa, bahkan kakek, pasti akan berjuang untuk mereka,” tambahnya.
Perbedaan Adalah Aset, Bukan Pemisah
Dengan nada penuh emosi, Thaher mengingatkan bahwa perbedaan seharusnya dijadikan kekuatan, bukan jurang pemisah. “Perbedaan itu aset. Mari kita jadikan sebagai proses pembelajaran untuk menyamakan persepsi, bukan saling menjelekkan,” ucapnya lantsng.
Bupati menegaskan bahwa pembangunan Maluku Tenggara tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh segelintir orang. “Saya tidak mungkin bisa sendiri, Pak Wakil juga tidak mungkin sendiri. Kita harus bersatu baru bisa ta foing fo kut, ta fau fo banglu vatu, Ain Ni Ain. Darah yang mengalir di tubuhmu adalah darah yang mengalir di tubuhku,” kata Thaher mengutip falsafah lokal.
Pawai Pembangunan Bakal Jadi Agenda Tahunan
Menyinggung antusiasme masyarakat pada pawai pembangunan tahun ini, Thaher memastikan kegiatan tersebut akan kembali digelar pada tahun depan. Hanya saja, pihaknya berencana melakukan penataan lebih rapi dan mengatur durasi agar tidak menimbulkan kejenuhan.
“Su pasti dilakukan lagi, tapi harus lebih baik, lebih tertib, dan persiapannya matang sejak awal,” jelasnya.
Efisiensi dan Cinta Maluku Tenggara
Thaher juga menekankan pentingnya efisiensi dalam setiap kegiatan besar di Maluku Tenggara. Menurutnya, efisiensi bukan berarti pengurangan, melainkan kecerdasan dalam mengolah sumber daya yang terbatas menjadi sesuatu yang besar.
“Itulah kemampuan anak-anak Kei. Mereka hebat, baik yang ada di pemerintahan maupun di luar sistem. Tinggal kita dukung dengan meninggalkan perbedaan,” ungkapnya.
Pesan Penutup: Tinggalkan Perbedaan, Bangun Persatuan
Menutup pernyataannya, Bupati Thaher Hanubun kembali menegaskan pesan utama: persatuan. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengedepankan kebersamaan di atas segala perbedaan.
“Saya sayang semua. Walaupun ada yang menjelekkan saya, saya tetap sayang. Tidak ada masalah. Mari kita bertobat, mari kita saling memaafkan, dan mari kita manjakan persatuan ini. Demi Tuhan saya sampaikan dengan hati yang paling tulus, saya bertanggung jawab atas apa yang saya ucapkan, dunia dan akhirat,” pungkasnya.