Olivia Antika Renoat, Pelajar SMA 3 Malra yang Grogi tapi Sukses Bawa Baki di Upacara Penurunan Sang Saka

Olivia Antika Renoat, Pelajar SMA 3 Malra yang Grogi tapi Sukses Bawa Baki di Upacara Penurunan Sang Saka. Foto/dok: Diskominfo Malra.
LANGGUR, MALUKU TENGGARA – Sore bersejarah penurunan bendera Merah Putih pada HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan Kantor Bupati Maluku Tenggara, Minggu (17/8/2025), menyisakan kisah menggetarkan dari sosok Olivia Antika Renoat (17). Pelajar asal SMA Negeri 3 Maluku Tenggara ini tampil sebagai cadangan pembawa baki Paskibraka, dan sukses menjalankan tugas meski sempat diliputi rasa grogi.

“Pertama kali ditunjuk jadi pembawa baki, saya tahu itu bukan beban yang mudah. Jujur saya grogi, tapi saya merasa diri saya cukup worth it untuk dipercayakan,” ungkap Olivia dengan wajah sumringah usai bertugas.

Dibalik gemetar di awal, Olivia menuturkan bahwa dukungan penuh dari pelatih, orang tua, teman-teman, hingga guru membuatnya kembali percaya diri. “Puji Tuhan, walaupun sempat ada sedikit kesalahan, saya bisa jalankan tugas ini dengan baik,” katanya.

Ditanya soal cita-cita, Olivia mengaku masih bimbang. Namun ia menyimpan mimpi besar untuk menjadi dokter polisi. “Masih bingung juga sih om, tapi saya bercita-cita jadi dokter polisi. Satu lagi, tetap sabar,” ucapnya sambil tersenyum malu-malu.

Lebih jauh, Olivia membagi pandangannya tentang makna kemerdekaan. Menurutnya, merdeka bukan sekadar bebasnya Indonesia dari penjajah, tetapi juga kebebasan menguasai diri sendiri. “Kita harus bisa melawan segala macam rasa ketakutan, itu juga bentuk kemerdekaan,” tegasnya.

Meski perannya “hanya” sebagai cadangan, Olivia menegaskan bahwa pengalaman menjadi Paskibraka adalah sekolah kehidupan yang membentuk mental dan fisik. “Untuk adik-adik yang mau ikut Paskibraka, rajin-rajinlah latihan, jangan malas. Harus dengar kata kakak-kakak purna, dan perkuat mental serta fisik. Karena di sini bukan hanya fisik yang diuji, mental juga dibentuk,” pesan Olivia penuh semangat.

Dengan mata berbinar, Olivia menutup percakapan dengan rasa syukur. “Tadi sempat grogi sekali, tapi syukurlah semua berjalan lancar,” ujarnya.

Kisah Olivia menjadi bukti, bahwa di balik gagahnya pasukan pengibar bendera, tersimpan perjuangan, air mata, dan mental baja yang ditempa demi satu tujuan: menjaga kehormatan Merah Putih tetap berkibar gagah di bumi Maluku Tenggara.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR