Dalam sambutannya, Thaher menyampaikan apresiasi kepada masyarakat El’lomel yang telah menjadikannya sebagai bagian dari keluarga besar setempat. “Saya anak El’lomel, jadi merasa bertanggung jawab untuk mendukung pembangunan di sini, khususnya sektor pariwisata,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Bupati juga mengajak seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat untuk bersinergi mengembangkan El’lomel sebagai destinasi wisata berkelas. Ia menyinggung potensi legenda Batu Kapal dan hubungan sejarah masyarakat Kei dengan Bali sebagai modal promosi budaya dan pariwisata.
“Tempat ini memiliki nilai sejarah yang kuat. Hubungan erat antara Kei dan Bali adalah fakta sejarah yang perlu kita angkat menjadi daya tarik wisata,” tegasnya.
Thaher menekankan pentingnya dukungan lintas sektor, termasuk peran media massa, dalam mempromosikan pesona El’lomel. “Rekan-rekan media cetak dan elektronik, bantu promosikan daerah ini. Jangan hanya lihat juaranya lomba, tapi lihat dampak besarnya bagi pariwisata kita,” katanya.
Ia juga mengingatkan para kepala dinas terkait agar serius mengawal pengembangan kawasan wisata ini. “Kalau kepala dinas tidak peduli, patut dipertanyakan apakah Anda bagian dari daerah ini atau tidak,” sindirnya.
Festival Lomba Dayung Perahu Naga ini diikuti dua kategori yaitu tingkat SMA sebanyak 9 tim dan tingkat SMP sebanyak 7 tim dari berbagai ohoi (desa) di Maluku Tenggara. Selain memperebutkan gelar juara, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan, melestarikan tradisi, dan memperkuat daya tarik wisata bahari Maluku Tenggara.
“Dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Kuasa, Lomba Dayung Perahu Naga saya nyatakan dibuka,” pungkas Thaher.