Wabup Maluku Tenggara Sentil Keras Pimpinan OPD yang Terlambat Hadiri Forum Renstra 2025–2029

Wakil Bupati Maluku Tenggara C. Viali Rahantoknam. Foto/dok: JCL.
LANGGUR, MALUKU TENGGARA – Forum lintas perangkat daerah yang digelar di Aula Kantor Bupati Maluku Tenggara, Kamis (24/7/2025), mendadak menjadi sorotan bukan hanya karena substansi pertemuannya, tetapi juga karena teguran keras Wakil Bupati Maluku Tenggara, Charlos Viali Rahantoknam, kepada sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang datang terlambat.

Wabup yang hadir untuk membacakan sambutan Bupati—karena Bupati tengah mengikuti Musrenbang tingkat provinsi—menyapa peserta dengan semangat, “Harus semangat dong,” sebelum melanjutkan dengan salam pembuka dan ucapan penghormatan kepada para tamu undangan.

Forum tersebut dihadiri pimpinan dan anggota DPRD, PLT Sekda, staf ahli, pimpinan OPD, perwakilan instansi vertikal, BUMN-BUMD, tokoh agama, pemuka adat, organisasi pemuda, perempuan, dan pers. Agenda utamanya adalah penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah periode 2025–2029 yang menjadi dasar arah pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Namun suasana mendadak serius ketika Wabup menyampaikan permintaan maaf kepada tamu undangan yang hadir tepat waktu. “Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya kepada tamu undangan yang sudah datang tepat waktu, tetapi pimpinan OPD dan OPD terkait yang masih saja terlambat. Tidak tahu berkata apa lagi yang mau dipakai,” ujarnya tegas.

Wabup meminta seluruh jajaran OPD untuk menghargai waktu dan bersikap disiplin. “Mohon kita disiplin, mohon kita hargai waktu. Semua bisa dibeli di dunia ini, kecuali waktu. Mohon kita saling menghargai, menghormati waktu sehingga tamu undangan dari luar juga bisa menghargai kita,” tambahnya.

Pernyataan tersebut disambut hening oleh peserta rapat, menjadi refleksi tersendiri tentang pentingnya budaya kerja yang disiplin di tubuh birokrasi.

Forum Renstra ini sendiri digelar untuk memperkuat sinergi dan menyelaraskan program pembangunan lintas sektor. Kehadiran perwakilan masyarakat, akademisi, dan peneliti diharapkan dapat memberi masukan berbasis data dan kebutuhan riil daerah.

Meski diwarnai kritik soal kedisiplinan, pertemuan berjalan lancar dengan pembahasan yang fokus pada upaya peningkatan pelayanan publik, pengembangan ekonomi daerah, dan pemerataan pembangunan.

Wabup menegaskan bahwa penyusunan Renstra 2025–2029 bukan hanya sekadar formalitas, tetapi fondasi bagi visi besar pembangunan Maluku Tenggara lima tahun ke depan. “Mari kita serius bekerja dan menyadari betul bahwa waktu yang kita miliki adalah modal utama dalam membangun daerah,” pungkasnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR