Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Maluku Tenggara, Munawir Matdoan, kepada harianmaluku.com usai pembukaan Diklat Penguatan Kapasitas Pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih Tahun 2025 yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Charlos Viali Rahantoknam di Aula Syafira Hotel, Langgur, Rabu (16/7/2025).
“Dari total 191 desa dan kelurahan di Maluku Tenggara, semuanya telah membentuk Koperasi Merah Putih. Ini dimulai dari sosialisasi, lalu musyawarah desa khusus, dan pendampingan notaris untuk penerbitan akta pendirian,” jelas Munawir.
Ia menyebut, capaian ini tidak lepas dari dukungan penuh Bupati dan Wakil Bupati. Bahkan, Maluku Tenggara kini tercatat sebagai kabupaten pertama di Maluku yang memiliki koperasi desa dengan akta notaris resmi, yaitu Koperasi Merah Putih Ohoi Kelanit. Koperasi ini juga mendapat apresiasi dari Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa saat melaksanakan Kunjungan Kerja baru-baru ini di Maluku Tenggara.
“Meskipun jumlah desa kita tidak sebanyak kabupaten lain, namun dari sisi kecepatan dan kelengkapan administrasi, Maluku Tenggara masuk lima besar tercepat se-Maluku,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Charlos Viali Rahantoknam usai kegiatan turut menekankan bahwa, koperasi harus menjadi ujung tombak penggerak ekonomi desa yang berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan pribadi.
“Masih banyak pengurus koperasi yang belum paham tugas dan fungsinya. Karena itu, diklat ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan pengawas agar koperasi bisa berjalan profesional dan berkolaborasi dengan pemerintah desa dan daerah,” jelasnya.
Untuk itu, Rahantoknam berharap agar Koperasi Merah Putih yang sudah terbentuk tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar menjadi wadah yang menyejahterakan masyarakat desa secara nyata dan berkelanjutan.
“Harapan saya, semua ini bisa berjalan dengan baik, dan koperasi betul-betul menjadi kekuatan ekonomi rakyat di desa,” tutupnya.
Dengan capaian ini, Maluku Tenggara tak hanya menunjukkan komitmennya dalam mendukung terbentuknya Koperasi, tetapi juga membuktikan bahwa sinergi pemerintah daerah, desa, dan masyarakat mampu menghasilkan perubahan nyata di seluruh wilayah.