Menurut laporan resmi yang diterima dari otoritas pelabuhan, KM Labobar membawa 757 penumpang naik dari Tual dan 2.130 penumpang lanjutan. Kapal tersebut mengalami kandas pada posisi koordinat 05°38.120’S dan 132°44.192’E, hanya beberapa menit setelah melakukan olah gerak pada pukul 03.00 WIT.
Tindakan Cepat dan Koordinasi Mitigasi
Menanggapi situasi darurat tersebut, sejumlah langkah mitigasi segera diambil oleh pihak berwenang:
1. Koordinasi dengan PT Pelni sebagai operator kapal dilakukan untuk penanganan teknis.
2. Tug Boat (TB) Wesley dikerahkan untuk melakukan penarikan kapal dari lokasi kandas.
3. Kapal Patroli KNP 334 milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tual segera diarahkan ke lokasi kejadian.
4. Penyelam profesional juga dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan bawah air.
Setelah sekitar dua jam upaya penanganan, kapal akhirnya berhasil ditarik keluar dari posisi kandas pada pukul 05.22 WIT. Namun, insiden belum sepenuhnya selesai karena tros atau tali buritan kapal diketahui terlilit pada baling-baling (propeller), menyebabkan kapal harus berlabuh sementara di koordinat baru 05°37.243’S dan 132°44.225’E.
Penyelaman dan Pemeriksaan Lambung Kapal
Tim penyelam yang terdiri dari lima orang segera melakukan upaya pembersihan tali yang melilit pada baling-baling kapal. Selain itu, pemeriksaan menyeluruh terhadap bagian lambung kiri dan kanan serta lunas kapal dilakukan dari buritan hingga haluan untuk memastikan tidak ada kerusakan struktural akibat insiden kandas tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, proses penyelaman telah selesai dan pembersihan propeller sudah dilakukan dengan baik. Pemeriksaan terhadap kondisi kapal juga menunjukkan tidak ditemukan kerusakan berarti.
Penanganan Lanjut dan Investigasi
Pihak berwenang memastikan seluruh penumpang dalam keadaan selamat dan aman, tanpa laporan korban jiwa maupun luka-luka. Laporan kronologis lengkap dari kejadian ini masih dalam proses penyusunan dan akan segera disampaikan kepada otoritas yang lebih tinggi.
Otoritas pelabuhan saat ini masih menunggu petunjuk dan arahan lanjutan dari Direktur Perhubungan Laut guna memastikan keamanan pelayaran serta mencegah kejadian serupa di kemudian hari.