Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Tual, Amir Rumra, sejumlah pejabat perangkat daerah, kader PKK, serta tokoh masyarakat dan perempuan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Akhmad Yani Renuat menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan awal dari sebuah amanah besar yang sarat tanggung jawab untuk melanjutkan pengabdian di bidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya terkait pembangunan keluarga, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
"Tim Penggerak PKK dan Posyandu adalah dua kekuatan sosial yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Diharapkan, PKK menjadi garda terdepan dalam mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berdaya. Begitu pula dengan Posyandu yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu hamil, balita, dan lansia," ujar Renuat.
Ia juga menyoroti pentingnya peran strategis kaum ibu dalam pembangunan manusia yang dimulai dari keluarga. Menurutnya, keluarga yang kuat dan berkualitas adalah fondasi utama bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Menghadapi periode kerja 2025–2030, Renuat menyampaikan bahwa ada berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama, di antaranya penurunan angka stunting dan gizi buruk, peningkatan partisipasi keluarga dalam pendidikan anak, penguatan ketahanan ekonomi keluarga berbasis UMKM dan produk lokal, serta peningkatan peran perempuan dalam pembangunan daerah.
“Saya mengajak seluruh pengurus TP PKK dan kader Posyandu untuk tidak hanya menjadi pelaksana program, tetapi menjadi motor penggerak perubahan sosial serta jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat di lapangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Renuat menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Ia mendorong TP PKK dan Posyandu agar membangun kolaborasi erat dengan dinas kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, serta jajaran pemerintah kecamatan dan kelurahan.
Pemerintah Kota Tual, kata Renuat, berkomitmen penuh memberikan dukungan terhadap seluruh program TP PKK dan Posyandu, termasuk dalam pengalokasian anggaran yang responsif terhadap isu pemberdayaan keluarga, kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan kapasitas kader di semua tingkatan.
“Pembangunan Kota Tual tidak semata diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari kualitas pemberdayaan manusia dan keluarga. Mari kita bekerja dengan hati, cinta, dan semangat gotong royong demi mewujudkan Kota Tual yang sehat, harmonis, dan sejahtera,” tutupnya.