Direktur Utama PT Pelayaran Dharma Indah, Johny de Queljoe atau yang akrab disapa Siong, menyampaikan bahwa peluncuran kapal feri ini merupakan upaya perusahaan dalam menyediakan transportasi laut yang efisien dan terjangkau bagi masyarakat.
“Kapal feri rute Ambon–Namlea ini sangat membantu agar distribusi sandang dan pangan lebih cepat dan tidak terjadi penumpukan. Dengan begitu, kenaikan harga bisa dihindari,” ujar Johny kepada wartawan usai melakukan peresmian kapal feri di pelabuhan Slamet Riyadi, Rabu (11/6/2025).
Menurut Johny, kapal Cantika Lestari 8A memiliki kapasitas angkut sekitar 550 penumpang dan 50 unit kendaraan dalam satu kali perjalanan. Dengan panjang kapal 65 dan lebar kapal 15.
Ia juga memastikan bahwa tarif kapal ini tidak berbeda dengan tarif feri yang sudah ada.
Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini untuk menunjang aktivitas ekonomi sehari-hari.
“Kalau transportasi laut lancar, tidak akan terjadi kenaikan harga,” tambahnya.
Kehadiran kapal feri ini pun disambut antusias oleh para pelaku usaha di Maluku. Salah satunya, Jhon Tuhuteru, seorang distributor kebutuhan pokok di Pulau Buru, yang menyebut kapal ini sebagai solusi atas berbagai kendala distribusi yang selama ini dihadapi.
“Ini suatu berkat bagi kami pedagang. Biasanya kami harus menunggu dua sampai tiga hari untuk kirim barang ke Pulau Buru. Sekarang, pengiriman ke Namrole bisa dilakukan kapan saja, tanpa kendala,” ungkap Jhon.
Ia menambahkan bahwa komoditas seperti ayam, telur, dan bawang merah yang memiliki daya tahan terbatas kini bisa dikirim lebih cepat, sehingga kualitasnya tetap terjaga.
“Saya berharap keberadaan kapal feri ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan logistik dan menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayah kepulauan Maluku,” tutupnya.