Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sinergi yang selama ini terjalin erat antara Pemerintah Daerah dengan jajaran TNI dan Polri di wilayah Maluku Tenggara dan Kota Tual. Ia mengakui bahwa kehadiran TNI sangat berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kedamaian daerah, terutama di wilayah-wilayah rawan konflik.
“Saya hidup di lingkungan tentara sejak umur 14 tahun. Kakak saya seorang prajurit RPKAD Kopassus, bahkan dianugerahi Bintang Sakti oleh Bung Karno dan dimakamkan di Kalibata. Anak saya pun sekarang jadi Atase Militer di Berlin. Jadi, urusan tentara bukan hal asing bagi saya,” ujar Thaher.
Bupati juga mengungkapkan bahwa Pemkab Malra telah membantu pembebasan lahan markas Yonif 735 senilai Rp2,5 miliar, meskipun masih ada kekurangan sekitar lima hektare yang belum dibebaskan. Ia menyatakan kesiapannya membantu jika ada rencana pengembangan lanjutan dari pihak batalyon.
Salah satu gagasan utama yang disampaikan Bupati adalah program pelatihan khusus selama delapan hari di markas Yonif 735 bagi para pejabat daerah.
“Eselon II dan III akan saya sekolahkan di sini. Jangan diperlakukan sebagai om atau paman, tapi sebagai siswa. Supaya mereka merasakan perjuangan, bukan hanya menikmati hasilnya. Setuju?” tegasnya yang disambut tepuk tangan.
Mengacu pada program serupa di Magelang yang menyematkan julukan “Petarung” bagi peserta pelatihan, Bupati mengusulkan julukan yang sama untuk ASN Maluku Tenggara.
“Kalau di Magelang dikasih nama Petarung, di sini juga begitu. Supaya jiwa militansi dan semangat pengabdian mereka tumbuh,” katanya.
Thaher juga menyampaikan pentingnya peran strategis Maluku Tenggara sebagai wilayah perbatasan negara. Ia menyoroti status Desa Weduar Feer yang telah ditetapkan sebagai lokasi prioritas (Lokpri) kawasan strategis nasional tertentu (KSNT) berdasarkan Perpres Nomor 118 Tahun 2018.
“Weduar Feer adalah pintu gerbang Indonesia. Itu sebabnya kita bisa perjuangkan banyak bantuan. Saya harap Danyon yang baru juga bisa bersama kami meninjau langsung wilayah perbatasan itu,” harapnya.
Acara lepas sambut tersebut menandai berakhirnya masa tugas Letkol Inf Andi Agus Salim dan dimulainya kepemimpinan Letkol Inf Hendy Hendra, S.AP, sebagai Komandan Batalyon Infanteri 735 Nawasena.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Maluku Tenggara Charlos Viali Rahantoknam, Pj. Sekda Kota Tual It. Fahri Rahayaan, Dandim 1503/Tual Letkol Inf Andi Agus Salim, Kajari Maluku Tenggara Fik Fik Sulrofik, S.H., dan sejumlah pejabat Forkopimda lainnya.