“Perang melawan narkoba adalah perang yang nyata. Indonesia sedang berada di medan tempur yang sesungguhnya,” ujarnya di hadapan Wakil Wali Kota Tual Hi. Amir Rumra, Wakil Ketua DPRD Jacobis Karmomyanan, serta unsur Forkopimda dan pimpinan instansi vertikal dari Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Reniuryaan menegaskan, pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dibutuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun lingkungan yang aman dan sehat dari penyalahgunaan narkotika.
Angka Kasus dan Kerugian Besar
Data Puslidatin BNN RI Tahun 2025 mencatat sebanyak 9.270 kawasan rawan narkoba di Indonesia. Selama periode yang sama, BNN dan Polri telah mengungkap 43.099 kasus dengan 55.452 tersangka, terdiri dari 50.721 laki-laki dan 4.731 perempuan.
Tak hanya itu, hingga Maret 2023, nilai barang bukti hasil kejahatan narkoba yang disita dari tindak pidana pencucian uang mencapai Rp38,92 miliar, terdiri dari uang tunai, aset bergerak, aset tidak bergerak, dan benda berharga.
Ancaman Kompleks, Solusi Harus Terpadu
Reniuryaan menyoroti bahwa peredaran narkoba kini semakin kompleks. Penyelundupan lewat jalur laut, kemunculan narkotika jenis baru seperti tembakau gorila dan tanaman khat, serta penyalahgunaan di kalangan usia produktif (15–64 tahun) menjadi tantangan nyata. Bahkan, peredaran narkoba telah menjangkau desa-desa, dan melibatkan perempuan serta anak-anak sebagai kurir maupun pengguna.
"Transaksi narkoba kini juga memanfaatkan teknologi digital. Lebih ironis lagi, banyak pengguna yang seharusnya direhabilitasi malah dipenjara. Kini, lebih dari 65% kapasitas Lapas di Indonesia diisi oleh narapidana kasus narkoba," ungkapnya.
Maluku Dukung Penuh Pemberantasan
Meski tantangan besar, BNN mendapat dukungan kepercayaan masyarakat yang cukup tinggi. Berdasarkan survei nasional 2022, indeks kepercayaan terhadap BNN mencapai 88,58% untuk perempuan dan 87,66% untuk laki-laki. Khusus Maluku, angka kepercayaan publik justru lebih tinggi, yakni 88,68%.
"Ini jadi semangat bagi kami di BNN Kota Tual untuk terus bekerja maksimal. Sinergi dan kolaborasi semua pihak adalah kunci,” ujar Reniuryaan.
Gagalkan Dua Ton Sabu, Selamatkan 20 Juta Jiwa
Sebagai bentuk komitmen, BNN berhasil menggagalkan peredaran dua ton sabu yang berpotensi menyelamatkan lebih dari 20 juta anak bangsa dari bahaya narkoba. Reniuryaan menyebut ini bukti nyata keseriusan BNN dalam memberantas jaringan sindikat narkotika hingga ke akar.
Kegiatan rapat koordinasi Forum P4GN ini sendiri diikuti oleh berbagai instansi pemerintah, lembaga vertikal, dan unsur masyarakat di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Tujuannya untuk memperkuat strategi bersama dalam menghadapi ancaman narkoba di wilayah perbatasan.
"Tanpa kerja sama dan pendekatan terintegrasi, kita akan terus menghadapi ancaman serius terhadap masa depan generasi bangsa. Mari kita lawan narkoba bersama. Salam Sehat Tanpa Narkoba!" tutup Reniuryaan.