Dalam sambutannya, Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Maluku, yang telah meluangkan waktu untuk berbagi informasi penting terkait kamtibmas dan pengelolaan dana desa.
“Momentum hari ini adalah kesempatan langka. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan serius dan menyerap informasi yang disampaikan untuk dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas,” ujar Bupati.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga stabilitas keamanan daerah, terutama melalui pendekatan budaya lokal yang dikenal dengan konsep Tiga Tungku atau AKA (Adat, Kubni, Agam). Menurut Bupati, sinergi antara unsur adat, pemerintah, dan agama merupakan pilar utama dalam membangun harmoni sosial dan menjaga ketertiban di tengah masyarakat.
“Peran TNI-Polri dalam menjaga kamtibmas sangat luar biasa. Bersama pemerintah daerah dan para tokoh agama serta aparat ohoi, berbagai potensi gangguan keamanan berhasil diredam dengan komunikasi dan koordinasi yang baik,” imbuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan transparansi pengelolaan dana desa, Bupati menyoroti tingginya angka penyalahgunaan anggaran di tingkat desa. Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejak 2015 hingga 2024, tercatat lebih dari 900 kasus korupsi dana desa dengan kerugian negara melebihi Rp 1,5 triliun.
“Modusnya beragam, dari penggelembungan anggaran proyek hingga proyek fiktif dan pemotongan dana. Semua data ini ada di tangan aparat penegak hukum. Ini bukan untuk menakuti, tapi menjadi pengingat bahwa dana desa adalah uang rakyat dan harus dikelola dengan penuh tanggung jawab,” tegas Bupati.
Ia berharap para Kepala Ohoi dan perangkat desa dapat memanfaatkan kegiatan sosialisasi ini sebagai ajang pembelajaran, guna memperkuat akuntabilitas dan mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi di desa.
Bupati juga mengajak seluruh unsur pemerintahan di lingkup Maluku Tenggara untuk terus memperkuat sinergi, demi mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, pembangunan yang berkelanjutan, dan pelayanan publik yang prima.
Acara ini ditutup dengan harapan bahwa sinergitas dan komitmen bersama yang dibangun hari ini akan menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan Maluku Tenggara yang aman, transparan, dan sejahtera.