“Yang terbakar itu bukan lokal, tapi pelataran. Kurang lebih dua pelataran, itu sambungan dari lokal,” jelas Narwadanubun.
Ia juga menyoroti lemahnya sistem pengamanan di area Pasar Langgur yang hingga kini belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah.
Menurutnya, kebutuhan akan petugas penjaga pasar yang bertugas untuk melakukan monitoring dan pengamanan sudah lama diajukan, namun belum juga diakomodir.
“Petugas penjaga pasar yang semestinya melakukan pengawasan sampai sekarang belum ada. Kami sudah sampaikan ke Pemerintah Daerah, tapi belum juga ditindaklanjuti,” ujarnya.
Menyikapi maraknya gangguan keamanan di pasar, Narwadanubun mengusulkan agar Pemda segera membangun Pos Penjagaan permanen. Pos tersebut nantinya dapat ditempati oleh personel keamanan dari Polres Maluku Tenggara guna memastikan keamanan aktivitas perdagangan di Pasar.
“Kalau ada pos penjagaan yang diisi pihak keamanan seperti dari Polres, tentu bisa mencegah berbagai gangguan yang selama ini terjadi. Ini penting demi rasa aman bagi pedagang maupun pembeli,” pungkasnya.
Narwadanubun berharap, melalui perhatian serius pemerintah dan dukungan DPRD, pengelolaan pasar dapat ditingkatkan secara menyeluruh, termasuk dari aspek keamanan yang menjadi dasar utama kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat.