Menurut keterangan warga, K.R. menjadi korban penyerangan dengan panah dan mengalami luka di bagian pinggang. Peristiwa ini memicu aksi saling serang antara kedua kelompok warga yang menggunakan berbagai senjata tajam seperti parang, panah waer, bahkan senjata rakitan.
Dalam bentrokan tersebut, seorang warga lainnya, berinisial S.L., mengalami luka serius di bagian belakang kepala akibat serangan benda tajam. Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Karel Sadsuitubun, dan berdasarkan informasi terkini, kondisinya mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Petugas gabungan dari Polres Maluku Tenggara, Kompi Brimob Tual, dan Kodim 1503 Tual langsung diterjunkan ke lokasi kejadian guna meredam situasi dan mencegah meluasnya konflik. Kehadiran aparat berhasil mengendalikan situasi dan memulihkan ketertiban di wilayah tersebut.
Kapolres Maluku Tenggara AKBP Frans Duma, S.P, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain panah waer, parang, dan satu pucuk senjata rakitan yang diduga digunakan dalam bentrokan tersebut. Penyelidikan lebih lanjut masih terus berlangsung untuk mengungkap pelaku serta motif di balik insiden ini.
“Kami telah mengamankan sejumlah barang bukti dan sedang mendalami keterlibatan pelaku. Situasi saat ini sudah kondusif, namun kami tetap waspada terhadap potensi gesekan susulan,” ujar Kapolres di Langgur Minggu, (18/5/2025).
Lebih lanjut, Kapolres menghimbau kepada seluruh masyarakat Maluku Tenggara untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya. Ia mengajak semua pihak—termasuk tokoh masyarakat, agama, dan pemuda—untuk bekerja sama menjaga perdamaian dan ketertiban wilayah.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersatu menjaga kedamaian. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, aparat kepolisian akan terus melakukan patroli rutin dan penjagaan di sejumlah titik rawan konflik. Polres Maluku Tenggara juga membuka saluran komunikasi bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian tersebut, guna mendukung proses penyelidikan.
Situasi di Komplek Ohoibun kini mulai berangsur normal. Aparat keamanan tetap bersiaga di lokasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga.