Wakil Bupati Maluku Tenggara, Charlos Viali Rahantoknam dalam sambutanya menegaskan, MBG merupakan intervensi penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang sehingga mampu tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Kita ingin tidak ada anak di Maluku Tenggara yang tumbuh dalam kondisi kekurangan gizi, karena masa depan mereka adalah masa depan daerah ini,” tegas Wabup saat membuka kegiatan.
Bagi Rahantoknam, program ini bukan sekadar bantuan makan harian, tetapi merupakan investasi jangka panjang pemerintah dalam pembangunan kualitas hidup masyarakat di Kepulauan Kei.
Libatkan Masyarakat dan Dorong Ekonomi Lokal
Pada kesempatan itu, Wabup meminta agar pelaksanaan MBG melibatkan masyarakat secara aktif, terutama dalam penyediaan bahan pangan lokal.
“Jangan sampai uang dari pemerintah justru belanja ke luar daerah. Bahan makanan harus berasal dari masyarakat setempat supaya ekonomi berputar di kampung,” ujarnya.
Wabup juga mendorong penguatan koperasi masyarakat sebagai mitra dalam pengelolaan program. Dirinya berharap perangkat desa menyiapkan lahan untuk mendukung operasional koperasi dan dapur gizi secara terpadu.
Apresiasi dan Harapan Berkelanjutan
Rahantoknam menyampaikan apresiasi kepada para pengelola SPPG, guru, tenaga kesehatan, serta seluruh elemen yang telah bekerja keras menyiapkan program tersebut. Ia menekankan pelaksanaan MBG harus berjalan transparan, akuntabel, disiplin, dan partisipatif, agar mampu memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak.
Melalui launching kedua ini, Pemkab Malra berkomitmen memperluas program ke wilayah lain hingga seluruh anak mendapatkan pemenuhan gizi yang layak dan sehat. “Semoga ini menjadi langkah awal membangun generasi emas Maluku Tenggara yang unggul dan mampu membawa daerah menuju kemajuan yang lebih besar,” tutup Wabup.
Usai launching, acara dilanjutkan dengan peninjauan dapur MBG Yayasan Amanah Makanan Energi


