Menurut Thaher, jabatan tidak boleh menjadi zona nyaman. Setiap ASN, terutama pejabat struktural, harus siap digeser agar kompetensi dan kapasitas kepemimpinan terus berkembang.
“Mungkin ada yang cocok, mungkin ada yang tidak cocok. Itu biasa. Rotasi dilakukan untuk memperluas wawasan dan mempersiapkan jabatan yang lebih tinggi,” tegasnya.
Bupati menyampaikan bahwa pengembangan karir ASN kini berbasis pada standar kompetensi yang terukur dan relevan dengan kebutuhan organisasi. Sistem penempatan jabatan harus transparan, objektif, dan fokus pada kinerja.
Thaher juga menekankan pentingnya inovasi dan digitalisasi dalam pelayanan publik. Ia menyebut tak boleh ada lagi hambatan layanan, meski kondisi geografis Maluku Tenggara tersebar di pulau-pulau.
“Jarak waktu boleh, tapi jarak pelayanan tidak boleh ada,” ujarnya.
Selain itu, Bupati mengingatkan seluruh ASN untuk selalu siaga menghadapi potensi bencana dan meningkatkan kepedulian terhadap korban bencana di daerah lain melalui donasi.
Pelantikan ini menjadi momentum memperkuat komitmen birokrasi pemerintah Maluku Tenggara untuk melayani lebih cepat, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.


