Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual, Muhamad Yusuf, menjelaskan bahwa pihaknya melaksanakan 32 operasi intelijen, 5 operasi mandiri, 5 operasi gabungan, serta rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim PORA) di lima daerah wilayah kerja meliputi Kota Tual, Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kepulauan Aru, dan Kepulauan Tanimbar.
“Masalah keimigrasian bukan hanya menjadi tugas imigrasi saja, tapi perlu sinergi semua pemangku kepentingan,” ujar Yusuf, Jumat (5/12/2025).
Imigrasi Tual lanjut Yusuf, juga mendorong edukasi ke masyarakat Pulau-pulau kecil melalui media sosial dan pembentukan Desa Binaan Keimigrasian. Saat ini sudah terbentuk desa binaan di Maluku Tenggara, Kota Tual, dan Kepulauan Tanimbar dengan target minimal dua desa di tiap Kabupaten.
Selain itu, Imigrasi Tual mencatat perlintasan orang yang cukup tinggi. Untuk kedatangan, kru WNI berjumlah 80 orang dan penumpang 75 orang. Sementara untuk WNA, kedatangan kru tercatat 1.372 orang dan penumpang 1.711 orang. Perlintasan keberangkatan juga menunjukkan angka sebanding.
Yusuf menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperluas operasi dan sosialisasi agar pengawasan WNA berjalan lebih efektif. “Kami berharap masyarakat ikut memberi informasi jika ada dugaan pelanggaran keimigrasian,” pungkasnya.


