Dalam sambutannya, Wabup menegaskan bahwa pemuda gereja merupakan mitra strategis pemerintah dan memiliki peran penting dalam pembangunan sosial dan pembinaan karakter masyarakat.
Menurut Rahantoknam, Konferda tidak hanya menjadi forum evaluasi dan konsolidasi organisasi, tetapi juga wadah pembentukan kader muda gereja yang berintegritas dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman. Ia berharap proses pemilihan pengurus dapat berlangsung demokratis, damai, dan penuh persaudaraan.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, kata Viali, terus membuka ruang kerja sama dengan AMGPM dalam pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi, literasi digital, hingga pembinaan mental dan spiritual. Pemuda gereja dinilai memiliki potensi besar sebagai agen transformasi sosial yang membawa perubahan positif.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal seperti Ain ni Ain, Dud, dan Voidad sebagai fondasi harmoni dan persatuan masyarakat Kepulauan Kei. Nilai tersebut dinilainya relevan dalam memperkuat karakter pelayanan pemuda gereja.
Diakhir sambutannya, Wabup Viali mengajak seluruh peserta menjadikan Konferda X sebagai momentum pembaruan gerakan pemuda gereja. “Kiranya setiap keputusan yang diambil menjadi berkat bagi gereja, masyarakat, dan daerah,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum AMGPM, Perwakilan Walikota Tual, Pimpinan dan Anggota DPRD Malra dan Kota Tual, Ketua Klasis Kei Kecil dan Kota Tual, Pengurus Cabang dan ranting serta masyarakat Jemaat GPM Elaar.


