Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Tual Drs. Usman Borut, M.M. yang mewakili Wali Kota Tual, Ketua DPRD Kota Tual Hj. Aisah Renhoat, S.Pd., Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tual Ny. Hj. Sany Rumra, S.Pd., pimpinan OPD, pengurus partai politik, serta perwakilan organisasi perempuan dan kepemudaan.
Wali Kota: Perempuan Adalah Pilar Utama Demokrasi
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten I, Wali Kota Tual menegaskan bahwa kehadiran perempuan dalam politik bukan sekadar memenuhi angka keterwakilan, melainkan merupakan kebutuhan nyata dalam membangun arah kebijakan publik yang adil, inklusif, dan berperspektif gender.
“Perempuan memiliki kepekaan, keteguhan, dan kemampuan dalam melihat persoalan secara menyeluruh, termasuk di bidang keluarga, pendidikan, sosial, ekonomi, dan pembangunan masyarakat,” tegasnya.
Wali Kota juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kader perempuan agar tidak hanya menjadi penonton dalam dunia politik, melainkan tampil sebagai pengambil keputusan, pemimpin, dan penggerak perubahan di berbagai level pemerintahan.
Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk membangun kepercayaan diri perempuan Kota Tual dalam mengambil peran strategis di partai politik maupun pemerintahan, serta memperkuat jejaring dan kolaborasi antar kader perempuan di daerah.
“Perempuan bukan pelengkap, tetapi pilar utama dalam membangun demokrasi dan kesejahteraan masyarakat,” pesan Wali Kota.
Tiga Narasumber Perempuan Berbagi Inspirasi dan Pengalaman
Tiga narasumber perempuan tampil membawakan materi inspiratif yang memperkuat semangat kesetaraan dan kepemimpinan perempuan.
Arfa Mina Tamher, S.E., M.Ap. menyampaikan materi berjudul “Peran Perempuan sebagai Ujung Tombak Transformasi di Berbagai Sektor.” Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki kekuatan empati dan kolaborasi sebagai agen perubahan sosial.
“Keterlibatan perempuan bukan sekadar simbolik, tetapi pendorong utama terciptanya pemerintahan yang bersih dan berintegritas,” ujarnya.
Sementara itu, Hj. Aisah Renhoat, S.Pd., Ketua DPRD Kota Tual, memaparkan “Peran Perempuan dalam Politik dan Pemerintahan.” Ia menekankan pentingnya perempuan memahami regulasi politik serta proses rekrutmen partai.
“Perempuan harus punya knowledge politik dan hukum, memahami proses rekrutmen partai, serta berani mengawal kebijakan publik,” tegasnya.
Adapun Eva Fransina Balubun, S.Pt. melalui materinya “Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan dalam Perpolitikan” menyoroti perlunya pelatihan kepemimpinan politik dan dukungan struktural di internal partai.
“Kesetaraan gender bukan hanya soal kesempatan, tetapi tentang keberanian perempuan untuk hadir dan memimpin,” katanya.
Ruang Refleksi dan Aksi Perubahan
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi penting bagi perempuan Kota Tual untuk memperkuat kapasitas, memperluas jejaring politik, serta memperjuangkan aspirasi publik. Dengan semangat kolaboratif, perempuan Tual diharapkan dapat menjadi ujung tombak transformasi politik dan pemerintahan yang berkeadilan dan berintegritas.
~2.jpg)

