Dalam perjalanan pertama, cuaca ekstrem sempat mamacu adrenalin warga ditangah derasnya amukan badai. Lantas, korban memutuskan untuk singgah di Ohoi Ohoidertawun Bawah demi menyelamatkan hidupnya.
Dua dari total lima orang korban yang sempat gagal berlayar, dua diantaranya mengutarakan niatnya untuk melanjutkan perjalanan ke Tayando meski diterpa Badai Ekstrim.
Mereka adalah YAKOBUS TOFI dan ANDREAS TOFI, yang sempat hilang kontak saat melakukan perjalanan kedua ke Tayando. Sementara, tiga rekan lainnya, YULIANA KABRAHANUBUN, ROSA RUMANGUN dan BAMBANG akhirnya mengurung niat keberatannya sejak gagal menempuh perjalanan pertama ke Tayando.
Karena dihimpit rasa cemas bercampur panik, rekannya, YULIANA KABRAHANUBUN langsung menghubungi para korban yang melanjutkan perjalan ke Pulau Tayando. Sayangnya, tak memperoleh kabar yang berarti.
Tak tanggung-tanggung, YULIANA KABRAHANUBUN pun menghubungi pihak keluarga di Pulau Tayando untuk menanyakan keberadaan para korban. Namum hingga tengah malam, para korban tak kunjung tiba.
Hingga Kamis 19 November 2025, pukul 14.20 WIT Tim SAR Gabungan Lanal Tual, Basarnas dan Polairud Kota Tual menerima laporan, dengan cekatan pada 15.20 WIT untuk melaksanakan upaya pencaharian korban.
Sorenya pada 17.10 WIT, Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban di seputaran perairan Pulau Dua Maluku Tenggara. Selanjutnya Tim SAR Gabungan mengawal korban untuk kembali ke Kolser Kabupaten Maluku Tenggara.


