Event ini menghadirkan pecinta olahraga dayung serta masyarakat lokal [Kei] secara luas dari berbagai daerah untuk ikut serta menyukseskan ajang tahunan yang bergengsi ini.
Dihari kedua Festival Pesona Meti Kei ini, panitia menggelar lomba Dayung Perahu Naga [Dragon Boat] dengan melibatkan 37 peserta dari wilayah Maluku Tenggara [Kei Kecil, Kei Besar] dan Papua.
Acara pembukaan berlangsung di halaman SMP Negeri 14 Maluku Tenggara, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, yang menghadiri langsung kegiatan ini. Ia didampingi Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun, Wakil Bupati C. Viali Rahantoknam, Komisioner KPU RI, Komisioner KPU Provinsi Maluku, serta perwakilan Forkopimda.
Bupati Maluku Tenggara M. Thaher Hanubun dalam mengatakan Festival Pesona Meti Kei telah menjadi event nasional dan menjadi agenda tahunan yang selalu digelar pada bulan Oktober dengan beragam kegiatan Seni, Budaya, Olahraga, dan Pariwisata.
“Festival ini adalah kebanggaan masyarakat Kei dan Maluku Tenggara. Terima kasih kepada semua pihak, terutama sponsor dan masyarakat Sathean yang telah menyiapkan fasilitas dengan baik,” ujar Thaher.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan selama pelaksanaan festival yang menghadirkan banyak tamu penting dari tingkat nasional dan provinsi.
“Mari kita tunjukkan keramahan orang Kei dalam menyambut tamu. Menang kalah dalam lomba itu biasa, yang penting kita jaga persaudaraan dan kedamaian,” pesannya.
Sementara itu, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir yang turut hadir mengaku bangga bisa menjadi bagian dari perayaan budaya masyarakat Kei.
“Beta [saya] rasa ini seperti pulang kampung. Terima kasih kepada Bupati Maluku Tenggara dan masyarakat Kei yang selalu menyambut dengan hangat. Semoga Meti Kei terus maju dan dikenal luas,” ujarnya.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta kepada dua orang perwakilan peserta. Selanjutnya, Bupati dan rombongan menuju Elomel Beach yang menjadi lokasi Lomba Dayung Dragon Boat. Babak penyisihan lomba ditandai dengan adu kecepatan dayung di race pertama antara kesebelasan tim dayung. Alhasil, race pertama ini dimenangkan oleh tim Cahaya Utara Langgiar Haar dengan mencatatkan waktu 2 menit 16 detik.
Adapun peserta lain yang bertanding yakni:
Lintasan 1 menggunakan perahu hijau dari Nen Dit Sakmas Ohoi Wain.
Lintasan 2 perahu biru, cahaya Utara Langgiar Haar.
Lomba dayung Dragon Boat ini menjadi simbol kebersamaan dan sportivitas, sekaligus memperkuat semangat masyarakat dalam merawat tradisi bahari yang menjadi identitas orang Kei.
Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus melanjutkan Festival Pesona Meti Kei di setiap tahunnya, sekaligus menjadikannya sarana promosi Pariwisata unggulan Maluku Tenggara di tingkat nasional maupun internasional.


