Kerusakan ini membuat sebagian badan jalan retak lebar dan menggantung di sisi jurang. Kondisi tersebut sangat membahayakan warga yang melintas, terutama pada malam hari dan saat hujan.
Menurut warga setempat, Taufik Rokubun, kerusakan jalan sudah terlihat sejak Senin (6/10/2025), namun semakin parah setelah hujan deras mengguyur kawasan itu.
“Sekitar jam dua malam, kami dengar suara gemuruh. Ternyata jalan sudah amblas dan menggantung. Kami khawatir jalan ini putus total,” ujarnya.
Taufik menambahkan, warga sudah berinisiatif menandai bagian berbahaya dengan kayu dan batu agar pengguna jalan berhati-hati. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan sebelum jalur itu benar-benar terputus.
Jalan menuju Ohoi Rahareng merupakan akses utama bagi warga Kei Besar menuju pusat kecamatan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Jika rusak total, masyarakat akan kesulitan mengangkut hasil pertanian dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tokoh masyarakat Kei Besar, Iwan Rahareng, menilai kerusakan ini menunjukkan minimnya perhatian terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
“Jangan tunggu korban baru bertindak. Jalan ini urat nadi masyarakat, harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Hingga kini, belum ada langkah penanganan dari pemerintah daerah. Warga berharap Bupati Maluku Tenggara dan dinas terkait segera meninjau lokasi dan melakukan perbaikan darurat.


