Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Barat Daya Maluku Tenggara, Tidak Berpotensi Tsunami


LANGGUR, MALUKU TENGGARA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 6,1 di wilayah laut 192 kilometer barat daya Maluku Tenggara, pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 18.46 WIB.

Menurut data resmi BMKG, gempa ini berpusat di koordinat 6,17° Lintang Selatan dan 131,08° Bujur Timur, dengan kedalaman 117 kilometer. Meski memiliki magnitudo yang cukup besar, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Analisis Lokasi dan Mekanisme Gempa

Pusat gempa terletak di laut Banda, di wilayah pertemuan lempeng yang dikenal aktif secara tektonik. Kedalaman 117 kilometer menunjukkan bahwa gempa ini termasuk dalam kategori gempa menengah, yang umumnya terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Banda.

Berdasarkan hasil pemodelan ShakeMap BMKG, guncangan dirasakan dengan intensitas lemah hingga sedang di wilayah Saumlaki dan Kepulauan Tanimbar, sementara di sebagian wilayah Maluku Tenggara dan sekitarnya, getarannya terasa ringan hingga tidak dirasakan secara signifikan.

Peta guncangan BMKG memperkirakan bahwa wilayah yang paling merasakan dampak berada di sekitar barat daya Maluku Tenggara, dengan tingkat getaran mencapai skala IV MMI atau “dirasakan banyak orang di dalam rumah, barang-barang ringan bergoyang”.

Tidak Ada Laporan Kerusakan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut. Pemerintah daerah dan BPBD Maluku Tenggara tetap memantau perkembangan di lapangan sambil berkoordinasi dengan BMKG dan aparat keamanan setempat.

“Gempa terjadi di laut cukup dalam, sehingga energinya lebih banyak terdisipasi sebelum mencapai permukaan. Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” tulis BMKG dalam keterangan resminya.

BMKG Imbau Warga Tetap Waspada

BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terutama yang menyebutkan adanya ancaman tsunami.

“Pastikan informasi hanya bersumber dari kanal resmi BMKG,” tegas lembaga tersebut.

Selain itu, BMKG juga memberikan saran agar warga di pesisir tidak panik namun tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil.

Wilayah Maluku Rawan Aktivitas Tektonik

Kepulauan Maluku, termasuk Maluku Tenggara dan Kepulauan Tanimbar, berada di kawasan ring of fire (cincin api Pasifik) yang dikenal aktif secara geologis. Wilayah ini sering mengalami aktivitas seismik akibat tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.

Gempa kali ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan, terutama di daerah pesisir yang rentan terhadap guncangan dan pergerakan tanah.

Kesimpulan:

Gempa bumi berkekuatan M6,1 yang terjadi 192 km barat daya Maluku Tenggara pada 23 Oktober 2025 tidak berpotensi tsunami dan tidak menimbulkan kerusakan signifikan. BMKG terus memantau perkembangan, sementara masyarakat diimbau tetap tenang, waspada, dan mengikuti informasi resmi dari BMKG.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR