“Perempuan bukan penghias rumah. Ia adalah madrasah pertama bagi generasi umat,” tegas Thaher di hadapan ratusan jamaah Majelis Ta’lim Benteng Iman dan Cahaya Keilmuan di Ohoi Mastur, Kecamatan Kei Kecil Timur Sabtu malam (18/10/2025).
Ia menuturkan, karakter anak sangat dipengaruhi oleh niat dan kesungguhan orang tua sejak sebelum kelahiran. “Kalau suami tidak tahu, perempuanlah yang harus mengajarkan. Karena ilmu ini adalah ilmu tikar, ilmu kehidupan,” katanya.
Menurut Thaher, doa, zikir, dan makanan halal menjadi faktor penting bagi lahirnya generasi berakhlak. Ia mengingatkan agar ibu-ibu berhati-hati dalam setiap perbuatan, karena setiap hal akan berpengaruh pada anak yang dikandung.
“Kalau dalam kandungan tidak diiringi zikir dan kalimat La ilaha illallah, nanti lahirnya lain. Zikir itu harus mengalir dalam darah dan nafas,” pesannya.
Ia mengutip pepatah, “Jika engkau mempersiapkan ibu yang baik, engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik.”
Selain itu, Bupati menyoroti pentingnya perempuan Kei sebagai penjaga adat dan pewaris tutur leluhur. “Perempuan Kei harus hadir sebagai air yang menyejukkan di tengah bara, bukan sebagai api yang membakar,” ujar Thaher.
Di akhir sambutannya, ia berpesan agar kaum perempuan terus menanamkan nilai iman, ilmu, dan akhlak dalam keluarga. “Jangan ukur diri dari rupa, tapi dari ilmu, iman, dan akhlak. Dari rahim perempuan yang mulia lahir pemimpin-pemimpin besar,” tutupnya.


