“Program ini bukan sekadar memberi makan, tapi menyiapkan generasi cerdas dan sehat menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Bupati Thaher saat membuka kegiatan.
Ia mengungkapkan, dua dapur MBG telah beroperasi di SPPG Watdek dan Wearlilir. Dalam waktu dekat, lima dapur tambahan akan dibangun — tiga dari APBN dan dua dari APBD — yang tersebar di Ohoi Uwat Air, Danar, kompleks Kantor Bupati, Rahangiar, dan Rat.
Bupati juga menyampaikan rencana pembangunan 51 dapur MBG tambahan di wilayah 3T sesuai Keputusan Kepala Badan Gizi Nasional Nomor 58.1 Tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat memperluas akses pangan bergizi bagi anak-anak di pelosok daerah.
“Atas nama Pemerintah Daerah, saya berterima kasih kepada Yayasan Gerakan Maluku Bergizi dan semua pihak yang telah membantu menghadirkan program ini,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Thaher juga menitipkan pesan agar para pengelola MBG menjaga kualitas makanan, memperkuat koordinasi antarinstansi, serta memanfaatkan bahan pangan lokal dari masyarakat.
“Gunakan bahan dari kebun sendiri, kelompok tani, atau hasil pekarangan rumah tangga. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk ekonomi masyarakat,” katanya.
Bupati berharap para guru turut mengawasi pelaksanaan program di sekolah agar berjalan lancar dan berkesinambungan.
“Ini bukan sekadar proyek, tapi gerakan moral untuk memastikan tidak ada anak di Maluku Tenggara yang belajar dalam keadaan lapar,” tutupnya.
