Bupati Malra: Perempuan Adalah Tiang Peradaban, Jangan Jadi Sumber Konflik

Suasana Musyawarah Besar Majelis Ta’lim Benteng Iman dan Cahaya Keilmuan, Sabtu malam, [18/10/2025] di Ohoi Mastur, Kecamatan Kei Kecil Timur. Foto/dok: istimewa.
LANGGUR, MALUKU TENGGARA — Bupati Maluku Tenggara Hi. Muhammad Thaher Hanubun menegaskan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menjaga peradaban dan kedamaian di tengah masyarakat. 

Ia menyebut perempuan bukan sekadar penghias rumah, tetapi fondasi utama kehidupan berbangsa dan beragama.

“Perempuan adalah tiang. Bila ia goyah, maka robohlah rumah peradaban kita,” ujar Thaher dalam sambutannya pada Musyawarah Besar Majelis Ta’lim Benteng Iman dan Cahaya Keilmuan, Sabtu malam, [18/10/2025] di Ohoi Mastur, Kecamatan Kei Kecil Timur.

Mengangkat tema “Perempuan Jauhi Konflik, Optimalkan Ibadah dan Dakwah”, Thaher mengingatkan agar kaum perempuan menjadi penyejuk, bukan pemicu perselisihan. 

“Jangan jadi kompor, jangan jadi api yang membakar. Jadilah embun di pagi hari yang menyejukkan hati-hati yang keras,” pesannya.

Menurutnya, banyak persoalan sosial muncul karena emosi yang tak terkendali. Ia mendorong perempuan untuk hadir sebagai pendamai, terutama di tengah perbedaan pandangan dalam keluarga dan masyarakat.

“Kalau bapak sedang emosi, datanglah dengan kasih, kasih air putih, dudukkan dia. Jangan ikut marah. Kalau dua-duanya emosi, yang rugi seluruh kampung,” tuturnya.

Bupati juga mengapresiasi panitia dan BKMD yang mengangkat tema perempuan menjauhi konflik. Ia menilai judul itu lahir dari kepekaan dan keikhlasan perempuan Kei yang memahami akar persoalan sosial di tengah masyarakat.

“Perempuan Kei itu hebat, mereka tahu bagaimana menjaga adat, menjaga tutur, dan mendinginkan bara yang hampir menyala,” tutupnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR