Dalam sambutannya, Rahantoknam menegaskan bahwa esensi utama turnamen ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga mempererat persaudaraan dan solidaritas antar sesama pecinta sepak bola di Maluku Tenggara dan Kota Tual.
“Liga ini bukan sekadar mencari siapa juara, tetapi lebih pada membangun sportivitas, persahabatan, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda untuk menampilkan potensi di bidang olahraga, khususnya sepak bola,” ungkapnya.
Rahantoknam juga menyinggung keterbatasan pemerintah daerah dalam mendukung pembiayaan olahraga, termasuk sepak bola yang membutuhkan anggaran besar. Namun, ia mendorong klub-klub dan atlet muda untuk tidak patah semangat dengan terus mencari ruang publikasi yang positif agar potensi lokal dapat dikenal dan dilirik klub dari luar daerah.
“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar TNI yang telah mengambil inisiatif menyelenggarakan turnamen ini. Ini menjadi langkah positif untuk memperkuat pembinaan klub maupun atlet berbakat di Maluku Tenggara,” tambahnya.
Ia berharap turnamen seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan, tidak hanya di bidang sepak bola tetapi juga cabang olahraga lain, sebagai sarana pencarian bibit atlet muda sekaligus hiburan sehat bagi masyarakat.
Kepada seluruh peserta, panitia, dan wasit, Rahantoknam berpesan untuk menjunjung tinggi profesionalisme, sportivitas, dan kejujuran dalam menjalankan pertandingan. “Tunjukkan prestasi dan kedewasaan, baik pemain maupun pendukung. Panitia dan wasit juga harus menjunjung keadilan,” tegasnya.
Dengan doa dan harapan besar, Rahantoknam kemudian membuka secara resmi Turnamen Liga Persahabatan Fangnanan Ain Hov Ain Tahun 2025 yang ditandai dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan.
