Kegiatan ini akan menampilkan keindahan alam, kearifan lokal, hingga budaya masyarakat Kei yang telah diwariskan turun-temurun. Berbagai desa wisata dan destinasi unggulan disiapkan untuk menyambut ribuan wisatawan, di antaranya Desa Wisata Ur Island, Desa Adat Tanimbar Kei, Letvuan Paradise, Taman Bakau Hoat Tamangil, Goa Luvat, Goa Hawang, dan Pantai Nguur Sarnadan Ohoililir.
Dalam Festival Pesona Meti Kei, wisatawan tak hanya disuguhkan panorama pantai pasir putih dan laut jernih khas Kei, tetapi juga bisa menikmati ragam atraksi budaya, kuliner tradisional, serta upacara adat yang sarat makna. Prosesi penyambutan tamu dengan pakaian adat, seperti yang terlihat pada baliho promosi, menjadi salah satu ciri khas kehangatan masyarakat Kei.
Kegiatan ini juga dirancang untuk memperkuat identitas budaya lokal sekaligus memperkenalkan nilai-nilai kearifan masyarakat yang hidup berdampingan dengan alam. Wisatawan akan diajak untuk tidak hanya berkunjung, tetapi juga merasakan langsung kehidupan masyarakat desa adat, menjaga kelestarian hutan mangrove, serta menjelajahi gua-gua eksotis yang menyimpan sejarah panjang.
Daya Tarik Regenerative Tourism
Mengusung tema Regenerative Tourism, festival ini mendorong pariwisata berkelanjutan dengan memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Konsep ini mengajak wisatawan untuk tidak sekadar “menikmati” keindahan alam, tetapi juga ikut “memulihkan” dan “menghidupkan kembali” potensi alam yang ada.
Panitia memproyeksikan, melalui pendekatan regeneratif ini diharapkan menjadi model pengembangan pariwisata masa depan di Maluku Tenggara, khususnya di Kepulauan Kei, agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Agenda Rutin Kelas Dunia
Festival Pesona Meti Kei telah menjadi ikon pariwisata Maluku Tenggara dan masuk dalam daftar agenda nasional. Setiap tahun, festival ini berhasil menarik perhatian wisatawan domestik hingga mancanegara, termasuk turis asal Eropa dan Asia yang datang untuk menikmati tradisi Meti Kei – fenomena alam surut laut yang membuka hamparan pasir luas sejauh mata memandang.
“Festival ini bukan hanya pesta budaya dan wisata, tetapi juga momentum untuk memperkenalkan Maluku Tenggara sebagai destinasi kelas dunia. Pesona Kei akan semakin mendunia melalui Meti Kei,” ujar Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku Tenggara Budhi Toffy.
Diharapkan Dongkrak Ekonomi Lokal
Selain memperkenalkan pariwisata, FPMK 2025 diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Produk UMKM, kerajinan tangan, kuliner khas Kei, hingga jasa pariwisata lokal seperti homestay dan transportasi laut diproyeksikan akan meraih keuntungan besar selama festival berlangsung.
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta partisipasi masyarakat, Festival Pesona Meti Kei 2025 dipastikan menjadi ajang promosi wisata yang meriah, edukatif, sekaligus berkelanjutan.