Dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025), Tukloy menegaskan, meski dalam kondisi terbatas, semua agenda berjalan dengan baik berkat kerja sama lintas instansi. “Saya sampaikan terima kasih kepada TNI/Polri, Komandan Brimob, Komandan Yonif 735 Nawasena, panitia HUT, hingga para camat yang berhasil menggelorakan semangat merah putih di kecamatan masing-masing,” ujarnya.
Tukloy merinci, setiap kegiatan memiliki penanggung jawab berbeda: pengukuhan Paskibraka oleh Kodim, Taptu oleh Lanud Dominicus Dumatubun, Apel Kehormatan Renungan Suci (AKRS) oleh TNI AL, serta ziarah nasional oleh Polres Maluku Tenggara. Selain itu, kirab merah putih hingga gebyar musik di Stadion Maren Langgur turut memeriahkan suasana peringatan.
Meski sukses, Tukloy mengakui masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi. “Karena kita manusia, pasti ada yang kurang. Mudah-mudahan 2026 nanti bisa lebih baik lagi,” katanya. Menurutnya, yang menjadi penilaian HUT RI di daerah adalah semangat dan gelora pelaksanaan Kirab Merah Putih serta Pawai Pembangunan yang dinilai langsung Pemerintah Pusat maupun masyarakat luas.
Ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada Bupati, Wakil Bupati, Sekda selaku koordinator, pimpinan DPRD, serta Forkopimda Maluku Tenggara yang dinilai antusias memberikan dukungan penuh terhadap seluruh rangkaian kegiatan.
Lebih lanjut, Tukloy menyoroti peran Paskibraka yang disebutnya sebagai duta Pancasila. Ia mengungkapkan, selama dua tahun terakhir Maluku Tenggara telah mengirimkan utusan ke tingkat provinsi untuk mengikuti seleksi nasional, meski masih menghadapi kendala. “Paskibraka ini adalah duta-duta Pancasila. Mereka kembali ke daerah masing-masing untuk menggelorakan semangat merah putih,” tegasnya.
Menurutnya, pola perekrutan Paskibraka kini dilakukan merata dari seluruh kecamatan, tidak lagi hanya terpusat di Kei Kecil. Seleksi dimulai sejak Februari dengan melibatkan pelatih dan tim kesehatan. Pada 2025, SMA dari Kei Besar juga ikut serta mengirimkan utusan.
Tukloy menambahkan, keterlibatan Paskibraka tidak hanya membanggakan daerah, tetapi juga keluarga para siswa. Ia mencontohkan pengalaman seorang orang tua dari Kei Besar yang merasa bangga luar biasa ketika anaknya terpilih menjadi anggota Paskibraka dan tampil di Langgur.
“Semoga gelora semangat kemerdekaan ini terus melahirkan duta-duta Pancasila yang mumpuni, tangguh, dan berkarakter, bukan hanya di tingkat daerah tetapi juga mampu berkiprah hingga ke tingkat nasional, demi mengharumkan nama Maluku Tenggara ke depannya,” pungkasnya.