Gebyar Kebangsaan HUT ke-80 RI di Maluku Tenggara, Bupati Thaher: Merdeka Harus Nyata dalam Kehidupan Rakyat


Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, doa bersama, dilanjutkan Parade Kebangsaan Drum Band dari SMK Siwalima Langgur dan SMK Raudah Danar Maluku Tenggara. Paduan Suara Evav Marginal Singer turut membangkitkan semangat kebangsaan dengan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku.

Dalam sambutannya, Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, menegaskan bahwa kemerdekaan harus benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat hingga ke pelosok kepulauan. Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada tenaga kesehatan yang telah berjuang memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Selamat kepada seluruh tenaga kesehatan. Mudah-mudahan Anda menjadi contoh bahwa kita peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Saya juga bersyukur Rumah Sakit Karel Sadsuitubun yang sebelumnya tipe D kini telah naik kembali menjadi tipe C, tepat di momen HUT ke-80 RI ini,” ungkap Thaher disambut tepuk tangan hadirin.

Bupati juga mengingatkan para kepala dinas dan jajaran pemerintah daerah agar tidak hanya duduk diam tanpa inisiatif, melainkan benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat. Ia menegaskan, kemerdekaan sejati harus diwujudkan dalam kehidupan nyata, mulai dari nelayan, petani, hingga masyarakat di pulau-pulau terluar.

“Merdeka berarti nelayan kita bisa melaut dengan aman, hasil tangkapnya dihargai dengan layak. Merdeka berarti petani kita bebas menggarap tanah tanpa kekurangan air, pupuk, dan pasar. Masyarakat kepulauan pun harus merasakan jalan, listrik, dan sekolah yang sama baiknya dengan daerah lain,” tegas Thaher.

Kepada generasi muda Kei, Bupati berpesan agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi tampil sebagai motor pembangunan. “Kemerdekaan adalah kesempatan kalian untuk belajar lebih tinggi, berkreasi lebih luas, dan berani bermimpi lebih besar. Tugas kalian bukan lagi mengangkat senjata, tapi mengangkat ilmu, teknologi, seni, dan semangat persatuan,” ujarnya.

Thaher juga menekankan pentingnya persatuan dan kedaulatan dalam menjaga tanah dan laut Kei sebagai warisan leluhur. Dengan menggunakan bahasa Kei, ia mengajak masyarakat untuk bersatu membangun daerah. “Tidak mungkin saya dan Wakil Bupati bekerja sendiri, tidak mungkin Ketua DPRD berjalan sendiri tanpa saudara-saudara. Kita bersatu untuk Maluku Tenggara ke depan,” katanya lantang.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa Maluku Tenggara bukan sekadar bagian dari Indonesia, tetapi garda terdepan di wilayah timur. Karena itu, dukungan terhadap TNI/Polri sangat penting dalam menjaga perbatasan negara. “Weduar Feer di Kei Besar Selatan Barat adalah pintu gerbang Indonesia. Mari kita jaga bersama NKRI ini,” ucapnya.

Menutup sambutannya, Bupati Thaher kembali membakar semangat hadirin dengan pekikan kemerdekaan. “Apakah kita siap bersatu? Siap! Apakah kita siap berdaulat? Siap! Apakah kita siap sejahtera? Siap! Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” serunya, disambut gegap gempita masyarakat di Stadion Maren.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR