“Kalau tidak bekerja, berarti Anda makan hasil keringat orang lain,” ujarnya disambut hening.
Bupati mengatakan, selama kepemimpinannya, Pemkab Maluku Tenggara telah membangun relasi strategis dengan kementerian dan lembaga nasional yang membuka akses pendanaan program serta kerja sama untuk mempercepat pembangunan. Menurutnya, ini adalah aset daerah yang harus dijaga oleh siapa pun pemimpin berikutnya.
“Ini bukan prestasi pribadi, tetapi warisan aset daerah yang harus dimanfaatkan dengan baik. Kepercayaan dari pemerintah pusat jangan disia-siakan karena kepentingan politik sesaat,” tegasnya.
Mengutip pepatah “Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya”, Thaher mengingatkan bahwa tidak ada jabatan yang abadi. Ia meminta ASN memperbaiki karakter, bekerja dengan tulus, dan menghindari perilaku yang menghambat kemajuan.
“Yang dinilai sejarah adalah apa yang Anda berikan untuk kemajuan daerah, bukan seberapa pandai Anda menghambat orang lain,” katanya.
Thaher juga menyoroti pihak-pihak yang masih sibuk dengan “agenda politik sempit” yang justru menghambat pembangunan. Menurutnya, energi yang dihabiskan untuk mencari celah kritik akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk mencari solusi.
“Sejarah hanya mencatat nama-nama yang membangun peradaban, bukan yang merusaknya,” tandasnya.
Ia menekankan pentingnya meninggalkan perbedaan dan konflik kelompok demi menciptakan iklim kondusif bagi investor. “Masyarakat menunggu bukti, bukan janji. Setiap pagi mereka berharap kehidupan lebih baik, dan kitalah yang harus mewujudkannya,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh ASN Maluku Tenggara memperkuat koordinasi, membangun komunikasi terbuka, menjadikan kritik sebagai masukan, dan bekerja di atas ego sektoral.
“Mari buktikan bahwa ASN Maluku Tenggara berkarakter, berkompetensi, dan berkomitmen demi visi besar Maluku Tenggara Hebat yang kita cintai,” pungkasnya.
