Dalam kesempatan tersebut, Wabup menekankan pentingnya keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan rohani sejak dini agar kelak tidak menyesal di usia dewasa. Ia mengisahkan pengalaman pribadinya yang terlambat aktif dalam organisasi gereja karena harus merantau, dan berharap anak-anak tidak mengulangi hal yang sama.
“Kegiatan gereja seperti ini sangat penting. Dari kecil harus mulai aktif, supaya saat besar tidak menyesal,” kata Wabup disambut antusias peserta.
Badar ke-IX kali ini melibatkan siswa-siswi SD dan SMP dari 10 sektor pelayanan di Jemaat GPM Anugrah, yaitu Teberias, Nazaret, Siloam, Eden, Galilea, Saitun, Kalvari, Getsemani, dan Efrata.
Wabup juga berbagi pengalaman tentang motivasi menjadi pemimpin. Menurutnya, jabatan yang diemban bukan untuk mencari kekuasaan, melainkan sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa hidup harus memberi manfaat bagi sesama.
“Kalau hidup tidak bermanfaat, untuk apa? Jadi hidup harus berguna bagi keluarga, masyarakat, dan gereja,” tegas Rahantoknam.
Selain memberikan motivasi, Wabup juga aktif berdialog dengan peserta, menanyakan alasan mereka mengikuti Badar serta mendorong mereka untuk berani tampil berbicara di depan umum sebagai bekal menjadi pemimpin masa depan.
“Siapa tahu, diantara adik-adik disini nanti ada yang jadi wakil bupati, bupati, atau pemimpin bangsa,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya keseimbangan antara doa dan usaha. “Kalau kakak berdoa dan bekerja, maka adik-adik harus berdoa dan belajar,” pesannya di akhir acara.
Kegiatan Badar ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan pemberian pesan inspiratif dari Wakil Bupati yang mengajak seluruh peserta untuk tetap semangat mengikuti kegiatan gereja sebagai bagian dari pembentukan karakter dan iman.