Bupati Malra: Muhammadiyah Bukan Hanya Milik Indonesia, Tapi Telah Mendunia

Bupati Malra: Muhammadiyah Bukan Hanya Milik Indonesia, Tapi Telah Mendunia. Foto/dok: istimewa.
LANGGUR, MALUKU TENGGARA – Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, menegaskan bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi Islam terbesar di Indonesia, tetapi telah berkembang menjadi kekuatan global. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Daerah Muhammadiyah Maluku Tenggara periode 2023–2028 di Aula Kantor Bupati Langgur Kamis, (3/7/2025) yang diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Bupati Thaher memberikan apresiasi atas pelantikan pengurus baru Muhammadiyah yang dinilainya lengkap dan penuh semangat. Ia mengajak seluruh pengurus yang baru dilantik untuk menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh dan tidak hanya berhenti pada seremoni semata.

“Organisasi ini bukan baru berdiri kemarin. Muhammadiyah sudah mendunia. Bahkan di Australia sudah ada masjid dan sekolah Muhammadiyah. Ini bukti bahwa Muhammadiyah adalah kekuatan pendidikan dan sosial yang luar biasa,” tegas Thaher.

Enam Arah Strategis untuk Muhammadiyah

Dalam pidato yang inspiratif dan penuh visi, Bupati Thaher menyampaikan enam poin penting untuk menjadi fokus kerja pengurus Muhammadiyah ke depan:

1. Kaderisasi Berkelanjutan
Pengurus diminta memastikan kaderisasi berjalan terstruktur agar lahir pemimpin masa depan yang mampu menghadapi tantangan zaman.

2. Pemanfaatan Teknologi Digital
Mengingat jaringan 4G telah menjangkau hampir seluruh wilayah Maluku Tenggara, Muhammadiyah didorong memaksimalkan digitalisasi untuk dakwah, edukasi, dan pelayanan sosial.

3. Penguatan Ekonomi Umat
Muhammadiyah diminta mendorong pertumbuhan UMKM dan koperasi syariah yang dikelola secara profesional demi kemandirian ekonomi masyarakat.

4. Peran Perempuan dan Generasi Muda
Thaher menekankan pentingnya peran Aisyiyah dan anak-anak muda dalam organisasi. Ia berharap Muhammadiyah Malra memberi ruang lebih luas untuk perempuan berkiprah.

5. Kolaborasi Lintas Sektor
Muhammadiyah diharapkan menjalin kemitraan dengan pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, komunitas lokal, dan diaspora Muhammadiyah di luar daerah.

6. Inovasi Sosial Berbasis Masjid
Thaher mengangkat pentingnya program Pusat Layanan Masyarakat Berbasis Masjid, seperti layanan kesehatan ringan, konseling keluarga, dan bimbingan belajar. Ia juga mendorong implementasi Muhammadiyah Digital Academy, Green Muhammadiyah Program, dan Gerakan 1000 Beasiswa Muhammadiyah.

“Bantu siapa saja yang berprestasi, meskipun beda agama. Itulah semangat Muhammadiyah yang sejati,” ungkap Bupati sembari mengangkat contoh dari universitas Muhammadiyah di Papua dan NTT yang mahasiswanya mayoritas non-Muslim.

Muhammadiyah Adalah Organisasi untuk Semua

Menutup sambutannya, Bupati Thaher yang juga pernah menjadi guru di SPG Aisyiyah dan Theresia, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung semua organisasi, termasuk Muhammadiyah, sebagai mitra pembangunan daerah.

“Sebagai Bupati, saya untuk semua. Tapi sebagai pribadi, saya juga bangga menjadi bagian dari sejarah Muhammadiyah,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada Paduan Suara Madrigal yang menampilkan keragaman antarumat beragama dengan harmoni.

“Yang Muslim hanya empat orang, sisanya Katolik dan Protestan. Tapi mereka bernyanyi untuk acara Muhammadiyah. Ini wajah toleransi di Maluku Tenggara,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR