Kadisdik Malra: Sekolah Harus Jadi Garda Terdepan Cegah Narkoba dan Kekerasan

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara Umar Hanubun, S.Pd (tengah). Foto/dok: istimewa.
LANGGUR, MALUKU TENGGARA — Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tenggara, Umar Hanubun, S.Pd., menegaskan bahwa sekolah harus menjadi garda terdepan dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba dan berbagai bentuk kekerasan di kalangan pelajar.

Hal itu disampaikan Umar saat mewakili sektor pendidikan dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), yang digelar di Aula LPP RRI Tual-Langgur, Kamis (26/6/2025).

“Kami sudah melakukan sejumlah langkah konkret sejak tahun 2000, bekerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor, untuk menjaga lingkungan pendidikan dari kekerasan,” ujarnya.

Umar merinci enam langkah nyata yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Maluku Tenggara dalam upaya tersebut, antara lain:

1. Membangun kerja sama lintas sektor sejak tahun 2000 untuk mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan sekolah.

2. Membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-Kekerasan di seluruh satuan pendidikan tingkat SD dan SMP, serta mengunggahnya ke dalam sistem Dapodik sebagai bentuk komitmen kelembagaan.

3. Melaksanakan sosialisasi, pendampingan, dan monitoring oleh Satgas TPPK sejak 2004 guna mencegah kekerasan dan intoleransi di sekolah.

4. Mendorong sekolah-sekolah agar secara mandiri melakukan edukasi dan pendampingan kepada guru dan siswa sebagai langkah pencegahan.

5. Menangani secara langsung siswa yang terdampak kekerasan, seperti kasus yang pernah terjadi di SMP Budi Mulia dan SMP Negeri Umbu, dengan melibatkan pihak kepolisian dan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).

6. Melakukan pendampingan psikologis di sekolah-sekolah tertentu melalui tenaga ahli, khususnya di wilayah rawan kekerasan.

Meski hingga kini belum ditemukan kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa di wilayah Maluku Tenggara, Umar mengaku prihatin dengan munculnya informasi dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tual Ahmad Reniuryaan, S.Sos, terkait dugaan keterlibatan seorang siswa kelas 4 SD dalam penyalahgunaan zat terlarang.

“Ini menjadi masukan penting bagi kami. Artinya, perlu segera dilakukan deteksi dini dan penjagaan dini terhadap anak-anak usia sekolah secara sistematis,” kata Umar.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter melalui mata pelajaran seperti pendidikan agama, biologi, dan pendidikan jasmani. Nilai-nilai moral dan sikap hidup sehat, menurutnya, harus ditanamkan sejak dini melalui pendekatan kurikuler.

Untuk memperkuat langkah pencegahan, Umar juga menyarankan pembentukan tim aksi gabungan lintas sektor yang bisa turun langsung ke sekolah-sekolah, sebagai bentuk kolaborasi konkret antar lembaga.

“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan pendidikan dapat bersinergi untuk mencegah penyimpangan sejak dini. Ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas sekolah,” pungkasnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR