Penyerahan ijazah dilaksanakan di aula Lapas Kelas IIB Tual dan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Nurchalis Nur, didampingi Kepala Seksi Pembinaan, Kenneth V. Huwae.
Melansir dari website resmi lapastual.kemenkumham.go.id, dalam keterangannya, Nurchalis menyampaikan bahwa pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pembinaan, khususnya dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi warga binaan.
“Ini adalah langkah awal menuju masa depan para Warga Binaan yang lebih cerah. Pendidikan memberi harapan dan peluang baru, bahkan dari balik jeruji,” ujarnya.
Sementara itu, Kenneth V. Huwae menambahkan bahwa program pendidikan kesetaraan di Lapas Tual tidak hanya memberikan akses pada pendidikan formal, tetapi juga mendorong perubahan sikap dan motivasi hidup bagi para Warga Binaan.
“Program ini bukan hanya soal angka kelulusan. Ini adalah pintu menuju kesempatan, agar mereka yang pernah tersesat, bisa kembali menata hidup dan berkontribusi positif ketika bebas nanti,” jelas Huwae kepada tim Humas Lapas.
Suasana haru menyelimuti prosesi penyerahan ijazah. Warga Binaan yang lulus tampak bangga mengenakan seragam putih abu-abu dan menunjukkan senyum bahagia di hadapan para petugas dan sesama narapidana. Semangat dan harapan tergambar jelas di wajahnya.
“Walau berada di balik jeruji, mimpi-mimpi ini tetap bersemi, menanti saatnya untuk terbang tinggi,” tutur Huwae memotivasi warga binaan lainnya.
Menutup kegiatan, pihak Lapas juga mengumumkan bahwa untuk tahun ajaran 2025–2026, mereka telah melakukan pendataan terhadap Warga Binaan yang berminat mengikuti program pendidikan kesetaraan, sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan.
Dengan pencapaian ini, Lapas Kelas IIB Tual menegaskan komitmennya bahwa lembaga pemasyarakatan bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembinaan yang memberi harapan bagi perubahan dan masa depan.