Kegiatan ini menjadi yang pertama kalinya digelar Dispora Maluku Tenggara dengan melibatkan langsung pemuda Langgur dalam diskusi terbuka mengenai persoalan dan potensi kepemudaan. Hal ini disambut antusias oleh Kepala Ohoi Langgur, Hironimus J.S. Dimatubun, yang menyampaikan apresiasi mendalam atas pelibatan pemuda dalam forum yang dianggap penting dan bermakna.
“Kurang lebih tiga tahun saya memimpin, baru kali ini ada kegiatan seperti ini yang menggandeng langsung pemuda untuk berdiskusi. Kami merasa tersanjung dan terhormat karena pemuda Langgur bukan hanya dilabeli sebagai bagian dari ibu kota, tetapi juga diajak bicara dan didengarkan,” ungkap Hironimus dalam sambutannya.
Menurutnya, kegiatan ini diharapkan tidak bersifat seremonial dan tidak berhenti di tahun ini saja. Ia menyoroti kecenderungan sejumlah program instansi pemerintah daerah yang berhenti tanpa kejelasan lanjutan. “Kami harap ini menjadi titik awal dari diskusi-diskusi berkala yang benar-benar menyentuh kebutuhan pemuda,” tambahnya.
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan pemuda dari hampir seluruh kompleks dan lingkungan di Langgur. Meski hanya 40 peserta yang dapat diakomodasi karena keterbatasan anggaran, Hironimus menilai upaya tersebut telah cukup representatif.
Ia juga menyebut beberapa lingkungan besar seperti Maria Mediatrix di Ohoibun Barat dan Ohoibun Timur yang sangat padat penduduknya dan perlu perhatian lebih dalam program pemuda.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maluku Tenggara, Yos F. Rettobjaan, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini digagas sebagai bentuk refleksi atas kondisi sosial kepemudaan di Maluku Tenggara saat ini.
“Leluhur Kei bilang bahwa persoalan yang kita hadapi hari ini adalah akibat dari kesalahan banyak pihak. Maka kita tidak datang untuk bicara keributan, tapi bicara tentang kita. Kita harus berani ‘telanjang’ dalam artian terbuka menyampaikan permasalahan kita, agar bisa bersama-sama merumuskan solusi yang relevan,” jelas Yos.
Ia menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam diskusi, agar tindak lanjut dari kegiatan ini bisa mengarah pada pengembangan potensi pemuda secara tepat. Menurutnya, para peserta yang hadir bukan hanya individu, tetapi mewakili ribuan pemuda Langgur yang memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi daerah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Dispora untuk mendekatkan diri dengan pemuda di akar rumput, menggali aspirasi, dan menjadikannya sebagai bahan perumusan kebijakan pemuda yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
