Bupati Malra Hadiri Tasyakuran Walimatus Syafar Haji di Ohoi Tamangil Nuhu Ten

Bupati Maluku Tenggara Muhammad Thaher Hanubun menghadiri acara Tasyakuran Walimatus Syafar Haji di Ohoi Tamangil Nuhu Ten.
LANGGUR, HARIAN MALUKU - Bupati Maluku (Malra) Tenggara Muhammad Thaher Hanubun menghadiri undangan Tasyakuran Walimatus Syafar Lil Haji keluarga besar Moh Tahir Bin H. Gani Ohoitenan, Murina Binti H.Abd Hadi Ohoitenan dan Basri Bin H.Abd Hadi Ohoitenan di Ohoi Tamangil Nuhu Ten Kec. Kei Besar Selatan Sabtu, (3/5/2025).

Dari Kabupaten, Bupati bertolak dari Pelabuhan Ohoi Rat Kec. Kei Kecil Timur menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Tamangil dan disambut oleh Muspika dan masyarakat Kec. Kei Besar Selatan dan sekitarnya

Hadir dalam rombongan Bupati, Pj. Sekda Kota Tual Dr. Fahri Rahayaan, Ketua Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) Hi. Umar Ohoitenan, S.H (Umar Kei), Waka Polres Malra Kompol Djufry Djawa, Ketua MUI Malra Hi. Muhamad Zein Matdoan, Kepala Kemenag Malra Ahmad Raharusun, S.Pd., M.Pd, Ketua FKUB Malra Hi. Arifin Difinubun, Hi. Fahmi dan sesepuh.

Bupati, dalam Sekapur sirih menggunakan Tasyakuran Walimatus Syafar Lil Haji yang dilaksanakan saat ini adalah salah satu yang luar biasa dalam acara lil'maaf. 

Bagi Hanubun, kehidupan toleransi yang hakiki telah diwariskan turun-temurun sebagaimana pesan leluhur Harta I Bulir Ne Minan I Umat.

"Saran salam, Yut Nuhu Roa Tutu Tavun hari ini terjadi di Ohoi Tamangil Nuhu Ten dan kita harus setia untuk menjaga itu," ungkap Thaher Hanubun.

Mengulas kembali sejarah peradaban masyarakat Kei, Thaher mengakui para leluhur Kei tidak hanya memproklamirkan Hukum Adat Larvul Ngabal tetapi juga menulis berbagai artikulasi yang dipedomani masyarakat Kei sampai hari ini.

"Sekali lagi tulisan orang tua nenek moyang kita yang tidak sekolah pada waktu itu mereka menuliskan kata-kata indah Harta I Bulir Ne Minan I Umat. Harta itu sesuatu yang datang dan pergi tetapi kasih fangnanan dia akan abadi untuk semua," ujarnya.

Menurutnya, semua hal yang berhubungan dengan Kasih dan Fangnanan dapat dijumpai didalam Alkitab maupun Al'quran.

"Semua ada alkitab ada, Alquran ada semua ada disitu. Jadi nanda bertiga yang hari ini diberikan kesempatan oleh Allah SWT hari ini diberikan rizki oleh Allah SWT dan kalau semua yang datang hari ini memberikan doa insyaallah hajinya Mabrur karena tahun hajinya haji Akbar," cetusnya.

Tahun ini lanjut Bupati, ibadah haji dapatnya dihari jumat sehingga akan menjadi haji Akbar maka Pemerintah Daerah termasuk OPD-OPD hadir, Negara itu hadir ditengah-tengah masyarakat yang melakukan kegiatan-kegiatan termasuk didalamnya adalah ibadah haji ini untuk memberikan kemudahan.

Dirinya mengaku, Negara bertanggungjawab mengurus jemaah sampai ke mekah dan Madinah. Sedangkan Pemerintah Daerah mengurusnya sampai ke Ambon (Provinsi). 

"Dan dari Ambon, mengurusnya sampai ke Makassar untuk pesawat sampai di Mekah dan Madinah itu sudah menjadi urusan pemerintah pusat," jelasnya.

Bupati menambahkan, untuk calon jemaah haji asal Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara akan dilayani menggunakan satu maskapai penerbangan Lion Air dengan kapasitas 215 penumpang.

"Kita punya pesawat yang besar yang memuat 215 orang. Alhamdulillah sudah ada, su masuk. Jadi, ini rejeki buat jemaah haji Kota Tual dan Maluku Tenggara," beber Bupati.

Hanubun menyebut, sebelumnya Calon Jemaah Haji Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara berangkat terpisah dengan jeda waktu 1 hari. Namun, berkat koordinasi Pemerintah Daerah seluruh Jemaah Haji Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara akan berangkat bersamaan.

"Kemarin dilaporkan oleh Kamenag bahwa Jemaah Haji Maluku Tenggara berangkat tanggal 15. Kalau 15, masuk di asrama haji itu tanggal 16 berarti harus hidup diluar 1 hari. Hidup diluar 1 hari berarti tambah biaya, Alhamdulillah tiba-tiba saya dapat undangan dari Kepala Bandara bahwa kita mau jemput pesawat yang besar yang isinya adalah 215 orang. Alhamdulillah Maluku Tenggara dan Kota Tual berangkatnya secara bersama-sama. Itu gunanya Pemerintah, selain itu rejekinya jemaah haji," sebutnya.

Sekalipun Jemaah Haji kedua daerah kembar ini berangkat bersamaan, namun Thaher mengungkapkan bahwa akan ada cobaan bagi para jemaah saat tiba di Ambon.

"Nanti di Ambon itu ada cobaan kecil. Cobaan kecilnya adalah tidak langsung ke asrama, karena yang di asrama harus keluar dulu baru yang ini (Kota Tual dan Maluku Tenggara red) masuk. Pesawat mungkin sampai disana jam 1 atau jam 2 harus tunggu kurang lebih 3 jam di Bandara baru diantar pakai mobilyang sudah disediakan," sambungnya.

Sedangkan, untuk keberangkatan Calon Jemaah Haji asal Maluku Tenggara akan dari Mesjid Raudhah ke Bandara telah dipersiapkan. Itulah gunanya Negara dan Pemerintah Daerah hadir ditengah-tengah masyarakat untuk melakukan pelayanan terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Thaher pun meminta dukungan doa dari seluruh tamu undangan agar ketiga jemmah selalu dalam lindungan Allah SWT serta Menjadi Haji dan Hajja yang Mabrur.

"Dan siang hari ini, manusianya hampir 700-an. Kalau 700 semua angkat tangan dan berdoa kepada Tuhan Allah, insyaallah sekembalinya dari tanah suci akan menjadi Hajja dan Haji yang Mabrur," pungkasnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR