Pemkot Tual Usulkan Dua RDTR Masuk Bantuan Teknis 2026

Pemkot Tual Usulkan RDTR Tayando dan Kur Masuk Bantuan Teknis 2026. Foto/dok: Collage.

JAKARTA, HARIANMALUKU.com — Pemerintah Kota Tual mengusulkan dua Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) masuk program Bantuan Teknis (Bantek) Tahun 2026 Kementerian ATR/BPN, yaitu RDTR Kepulauan Tayando dan RDTR Pulau Kur. Usulan tersebut disampaikan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) pada kegiatan Sosialisasi dan Konsultasi Teknis Penyusunan RDTR di Hotel InterContinental Jakarta Pondok Indah, Jumat (28/11/2025).

Kepala Dinas PUPR Kota Tual, Johanis B. Renwarin, menegaskan komitmen percepatan penyusunan RDTR hingga penetapan regulasi kawasan. Menurutnya, dokumen tersebut sangat penting sebagai dasar pemanfaatan ruang, pedoman pembangunan wilayah, serta percepatan layanan KKPR melalui sistem OSS sesuai amanat UU Cipta Kerja.

Pengusulan ini juga sejalan dengan kebijakan nasional percepatan penetapan RDTR di seluruh Indonesia. Dalam forum tersebut, Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Ir. Suyus Windayana, menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan penyelesaian seluruh RDTR dalam dua tahun ke depan, dengan dukungan skema pendanaan hybrid seperti APBN, dana dekonsentrasi hingga pembiayaan strategis lainnya.

Hingga 17 November 2025, pemerintah mencatat 671 RDTR telah ditetapkan, 489 terintegrasi dengan OSS, serta 1.043 lainnya masih dalam proses. Kementerian ATR/BPN pun membuka tiga skema pembiayaan, yakni Dana Dekonsentrasi, Proyek PHLN ILASP, dan Paket Stimulus Ekonomi.

Dengan pengajuan tersebut, Pemkot Tual resmi masuk daftar daerah pengusul Bantek RDTR 2026. Proposal itu meliputi penyusunan materi teknis, pembaruan dokumen, penyelesaian Ranperkada, hingga integrasi dengan sistem OSS-RBA.

Renwarin berharap RDTR Tayando dan Kur dapat menerima dukungan teknis pemerintah pusat karena akan memperkuat arah pembangunan kawasan dan membuka peluang investasi di wilayah kepulauan dan terluar Kota Tual.