Di bawah kepemimpinannya, Kemendagri dinilai berhasil menjaga inflasi tetap stabil di kisaran 2 persen serta memperkuat monitoring inflasi berbasis data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga level kabupaten/kota. Tito juga mendorong pengelolaan APBD agar berjalan optimal dan pendapatan daerah meningkat tanpa membebani masyarakat.
Tak hanya itu, ekosistem kemudahan berusaha ikut diperbaiki melalui percepatan perizinan dan kehadiran Mal Pelayanan Publik (MPP) di berbagai daerah. Upaya tersebut membuat perputaran uang serta aktivitas ekonomi daerah tetap terjaga.
Dalam sambutannya, Tito memaparkan sejumlah langkah strategis Kemendagri mengendalikan inflasi yang sebelumnya mencapai 5,9 persen pada 2022. Berkat konsistensi Rakor Inflasi setiap pekan, inflasi kini dapat ditekan dan stabil, bahkan pada Oktober 2025 tercatat 2,86 persen (YoY).
Kemendagri juga memantau perkembangan ekonomi daerah secara berkala berdasarkan data BPS. Daerah dengan pertumbuhan tinggi diminta mempertahankan kinerja, sedangkan daerah yang masih lemah didorong mempercepat perbaikan ekonomi melalui sinergi lintas sektor.
Tito menegaskan Kemendagri turut mengevaluasi pendapatan dan belanja APBD setiap bulan, agar peredaran uang di masyarakat tetap optimal dan daya beli terjaga. Hal itu diyakini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan menghidupkan ekonomi lokal.
Atas penghargaan ini, Mendagri mengucapkan terima kasih kepada detikcom. “Penghargaan ini membesarkan hati kami dan menjadi penyemangat untuk bekerja lebih keras lagi,” ujar Tito.


