"Jadi kurang lebih sudah 14 tahun yang lalu terbentuknya Kota Langgur sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 07 tahun 2007 Tentang Kota Tual sehingga setidaknya Kabupaten Maluku Tenggara harus Ibu Kotanya berpindah ke Maluku Tenggara dan Langgur ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Maluku Tenggara," katanya di Langgur Jumat, (3/10).
Dari seluruh yang mengikuti kegiatan Jalan Santai di hari ini, Pemerintah Daerah juga mengundang semua stakeholder, dinas badan, instansi vertikal, BUMN, BUMD, Pemerintah Ohoi, Pemerintah Kelurahan untuk dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
"Jadi bukan hanya untuk pemerintah daerah dalam hal ini, pimpinan OPD dan stafnya saja tetapi melibatkan seluruh unsur-unsur Pemerintahan di Kabupaten Maluku Tenggara," sebutnya.
Plt. Sekda menyebut, ada beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan menyongsong tanggal 8 Oktober sebagai hari ulang tahun Kota Langgur, diantaranya kegiatan olahraga lari 10 km.
Selain itu, untuk agenda Kabupaten Maluku Tenggara khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sudah ditetapkan pada hari Hari Rabu tanggal 8 Oktober, tepatnya jam 10 pagi itu akan dilangsungkan gelar rapat atau rapat paripurna dalam rangka memperingati hari Ulang Tahun Kota Langgur bertempatnya di DPRD Kabupaten Maluku Tenggara.
Di momen bersejarah itu, Sekda mengharapkan masyarakat seluruhnya tetap menjaga kondisi keamanan ketertiban yang ada di Maluku Tenggara khususnya di kota Langgur sehingga kegiatan-kegiatan Pemerintahan itu dapat berjalan dengan baik.
"Kalau kita disini aman tertib, maka sudah barang tentu begitu banyak orang yang mau datang di Maluku Tenggara. Begitu juga investor setidaknya kalau suatu daerah itu aman maka dengan sendirinya investor akan melirik, apalagi kita punya unggulan," ungkapnya.
Dikatakan, Maluku Tenggara saat ini berfokus di bidang perikanan dan pariwisata. Oleh karena itu, Rettob menekankan pengembangan dua bidang tersebut secara optimal melalui pembinaan kepada nelayan dan pelaku wisata guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Pemerintah Daerah lanjut Plt. Sekda, telah menyiapkan lokasi Taman Land Mark khususnya untuk kegiatan-kegiatan seremonial dan kegiatan-kegiatan hiburan lainnya.
"Disini tempatnya Land Mark. Memang kita akan rencana untuk Waterfront City di Pantai Watdek sampai ke Ohoijang Langgur itu akan dibangun sehingga akan lahirnya pertumbuhan ekonomi baru di situ," urainya.
Pihak Pemda juga telah memberikan izin kepada seluruh organisasi pemuda, organisasi remaja, organisasi perempuan dan semua stakeholder yang ada untuk dapat menggunakan fasilitas Land Mark ini dengan baik, mengembangkan kreativitas daripada seni bagi generasi muda.
Tidak berhenti disitu, berbagai kuliner-kuliner khas daerah juga dipasarkan disini. Beberapa tempat di Land Mark, ketika ada kegiatan seremonial sering para pedagang menyajikan kuliner untuk melayani masyarakat.
"Misalnya makanan, minuman, snack, makanan ringan dan sebagainya itu kita siapkan di sini. Tergantung saja inisiatif sendiri dari masyarakat, apakah mau menjual atau menggelar kulinernya di daerah. Ini daerah wisata juga, selain daripada ini tempat fokusnya untuk pemerintahan," beber Bernardus Rettob.
Rettob berharap, seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga kondisi bangunan Land Mark dan terpelihara dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Siapapun dia tetap memelihara ruang terbuka hijau yang seperti yang ada di landmark ini sehingga semua orang bisa menggunakannya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan," pungkasnya.