Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat Ohoi Wulurat hingga festival ini dapat terselenggara. “Hari ini saya tandai sebagai momentum kebangkitan budaya Evav di Pulau Kei Besar. Semua ini terwujud berkat kepedulian mendalam dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX bersama pemerintah daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Festival ini, menurut Bupati, bukan hanya sekadar perayaan budaya, melainkan juga bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal dan adat istiadat yang masih terjaga hingga kini. Ia menilai kekayaan budaya Kei adalah warisan yang tidak ternilai dan harus terus dilestarikan.
Lebih jauh, Bupati menegaskan pentingnya mengemas festival budaya secara profesional agar mampu menjadi magnet wisata di Kepulauan Kei. Ia berharap Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat bisa berkembang menjadi agenda tahunan yang membanggakan dan mendukung sektor pariwisata daerah.
“Potensi budaya Kei merupakan bagian integral dari pembangunan daerah. Dengan pengelolaan yang tepat, budaya bisa mendorong akselerasi pembangunan yang lebih arif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Selain menekankan aspek pelestarian, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya lokal. Menurut Bupati, pembinaan dan pengembangan kearifan lokal harus berjalan seiring dengan peningkatan sektor pariwisata, sehingga memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Ohoi Wulurat dipuji karena telah menunjukkan kepedulian besar terhadap pengembangan budaya. Keterlibatan masyarakat adat dan tokoh lokal dalam festival ini disebut sebagai bukti keseriusan membangkitkan kembali sektor kebudayaan Maluku Tenggara.
“Atas nama pemerintah daerah, saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX yang menjadikan Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat sebagai program kerja strategis di tahun 2025. Semoga dapat terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang,” tutup Bupati.
Festival Jejak Budaya Benteng Batu Wulurat diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga pintu masuk bagi wisata budaya yang memperkuat identitas masyarakat Kei di tengah arus globalisasi.