Kegiatan yang dihadiri Kepala Kemenag Malra Hi. Ahmad Raharusun, Ketua MUI Malra Drs. H. Muhamad Zein Matdoan, M.Si, Ketua IMMATE, Ketua Muballigh Malra, para Ustadz, Penyuluh Agama, hingga Pejabat OPD eselon II dan III ini menjadi momentum strategis bagi penguatan dakwah moderat di Bumi Larvul Ngabal.
Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Malra, Umar Hanubun, menegaskan pentingnya peran muballigh di tengah tantangan zaman. “Muballigh bukan sekadar penyampai dakwah, tetapi garda terdepan dalam menyampaikan ajaran Islam yang sejuk, mempromosikan toleransi, dan memperkuat kerukunan umat beragama,” tegasnya.
Thaher menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan upaya meningkatkan kualitas dan kompetensi muballigh agar mampu menghadapi dinamika sosial serta menjadi teladan moral di tengah masyarakat. Ia menyebut kegiatan tersebut sebagai investasi berharga untuk masa depan kehidupan beragama dan sosial di Maluku Tenggara.
“Saya berharap peserta memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, menjadikannya ruang belajar, berbagi pengalaman, serta memperkuat jaringan dakwah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hanubun turut mengutip firman Allah SWT: “Hendaklah ada di antara kamu segolongan yang menyeru kepada kebaikan, berbuat yang ma’ruf, dan mencegah kemungkaran. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Pesan ayat ini, kata Bupati, harus menjadi pedoman bagi para muballigh dalam menjalankan dakwah dengan komitmen dan tanggung jawab.
Sementara itu, Umar Hanubun yang juga Ketua Muhammadiyah Malra menegaskan dukungan penuh Pemkab terhadap kegiatan IMMATE. “Hari ini bukan akhir, tapi awal dari perhatian kita bersama. Jika ke depan dibutuhkan dukungan lebih, kami siap mendampingi IMMATE,” tandasnya.
Pelatihan Muballigh 2025 diharapkan tidak berhenti sebagai seremoni, melainkan benar-benar menjadi tonggak penting dalam melahirkan muballigh yang berwawasan moderat, menebarkan dakwah sejuk, serta merawat kerukunan umat di Maluku Tenggara.