Doa bersama tersebut digelar sebagai ikhtiar memperkokoh kedamaian, mempererat persaudaraan antarumat beragama, serta memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif di Bumi Larvul Ngabal.
Turut hadir Wakil Bupati Malra Charlos Viali Rahantoknam, Ketua DPRD Stepanus Layanan, Kapolres Malra AKBP Rian Suhendi, para pejabat utama Polres, serta tokoh agama Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu. Doa lintas agama ini dipimpin secara bergantian oleh keempat perwakilan golongan agama.
Kapolres Malra AKBP Rian Suhendi menegaskan bahwa doa lintas agama ini merupakan bentuk pengakuan bahwa keamanan tidak hanya ditopang kekuatan aparat, tetapi juga membutuhkan campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Melalui doa ini kita ingin menegaskan bahwa meski berbeda keyakinan, semua agama memiliki misi yang sama, yaitu menjaga kedamaian dan persatuan bangsa,” ujarnya.
Menyoal isu seruan aksi demonstrasi pada Senin mendatang, Kapolres menyebut pihaknya masih terus melakukan pemantauan. Hingga kini, informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Kami imbau masyarakat jangan mudah terprovokasi. Teliti sebelum bertindak, dan mari bersama-sama menjaga keamanan serta ketenteraman di Kabupaten Maluku Tenggara,” tegasnya.
Kapolres juga mengingatkan pentingnya persatuan nasional di tengah situasi yang dinamis. Menurutnya, Indonesia adalah bangsa besar dengan keberagaman budaya, suku, dan agama yang disatukan melalui perjuangan panjang para pendiri bangsa.
“Jangan sampai hanya karena permasalahan kecil, bangsa kita terpecah belah. Kita harus bersatu, berdaulat, demi rakyat sejahtera dan Indonesia maju,” pungkasnya.