KM Labobar merupakan kapal penumpang vital yang melayani rute panjang dari Jakarta hingga Agats, Papua Selatan, dengan salah satu pelabuhan singgah di Tual. Gangguan ini sempat menghambat keberangkatan kapal yang membawa penumpang antarpulau.
Menanggapi laporan tersebut, Komandan Lanal Tual, Kolonel Laut (P) Hananto Dwi P, S.T., M.Tr.Hanla., M.M., segera menginstruksikan Pgs. Palaksa Mayor Laut (P) Ali Siwasiwan dan Danunit Intel Lettu Laut (P) Heri untuk memimpin tim penyelamatan. Sebanyak 15 personel diterjunkan ke lokasi dengan perlengkapan lengkap, termasuk RBB Trimaran 12 meter, tabung scuba diving, kamera bawah air, peralatan medis, dan lifebuoy.
Tim selam Lanal Tual bekerja dalam kondisi arus bawah laut yang kuat dan pandangan terbatas. Meski penuh tantangan, mereka berhasil melepaskan tali yang melilit propeler. Pemeriksaan lanjutan terhadap lunas kapal memastikan tidak ada kerusakan serius.
“Hasil pengecekan menunjukkan kapal dalam kondisi baik dan aman untuk kembali berlayar,” ujar salah satu anggota Tim Selam Lanal Tual kepada media ini.
Setelah dinyatakan aman, KM Labobar melanjutkan pelayarannya ke Pelabuhan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru. Kapal ini menjadi satu-satunya moda transportasi laut reguler yang menghubungkan Tual dengan Pulau Jawa, sehingga perannya sangat penting bagi konektivitas masyarakat kepulauan.
Aksi penyelamatan tersebut menuai apresiasi dari masyarakat Maluku Tenggara dan Kota Tual. Banyak yang menilai kehadiran Lanal Tual terbukti krusial dalam menjamin keamanan pelayaran dan menjaga stabilitas maritim di wilayah timur Indonesia.
(Sumber: Pen Lanal Tual)