Maluku Tenggara Menuju Sehat: Bupati Dorong Reformasi Berbasis Data

Forum Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Tahun 2025 di Hotel Syafira, Langgur, Senin (2/6/2025).
LANGGUR, HARIANMALUKU.com — Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara resmi menggelar Forum Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Tahun 2025 di Hotel Syafira, Langgur, Senin (2/6/2025).

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2026, yang mengusung tema: “Masyarakat Maluku Tenggara Mandiri, Cerdas, Demokratis dan Berkeadilan, Menuju Maluku Tenggara Hebat.”

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, dan dihadiri pimpinan organisasi perangkat daerah, jajaran Dinas Kesehatan, kepala BPJS Kesehatan dan para kepala puskesmas, serta stakeholder sektor kesehatan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Thaher Hanubun menegaskan bahwa penyusunan program kerja sektor kesehatan harus berbasis data yang valid dan akuntabel agar mampu menjawab permasalahan kesehatan masyarakat secara tepat sasaran.

“Pembangunan kesehatan adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia. Perencanaan yang baik hanya bisa dicapai dengan basis data yang kuat. Ini adalah kunci agar setiap intervensi kesehatan berdampak langsung pada masyarakat,” ujarnya.

Evaluasi Kinerja Kesehatan 2024: Tantangan Masih Nyata

Bupati menyampaikan bahwa berdasarkan evaluasi sektor kesehatan tahun 2024, sejumlah indikator menunjukkan perlunya upaya peningkatan secara menyeluruh:

Usia Harapan Hidup (UHH) Maluku Tenggara tercatat sebesar 70,93 tahun. Meski meningkat, angka ini masih menempatkan kabupaten di urutan ke-5 dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.

Prevalensi stunting masih tergolong tinggi: berdasarkan data e-PPGBM sebesar 15,68%, sementara data SSGI menunjukkan angka 22%.

Kasus kematian ibu, bayi dan balita, serta kematian akibat penyakit menular dan tidak menular masih terjadi.

Kondisi sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan sebagian besar masih belum optimal, dengan tingkat keterpenuhan di bawah 60%.

Menurut Bupati, data-data tersebut harus dijadikan dasar dalam menyusun arah kebijakan dan intervensi tahun 2026. Ia menegaskan pentingnya pendekatan berbasis bukti (evidence-based) dalam perencanaan dan penganggaran.

“Berapa ibu hamil yang perlu dilayani, berapa balita yang perlu dipantau, hingga puskesmas mana yang perlu direhabilitasi — semuanya harus ditentukan berdasarkan data. Ini akan membuat program kita lebih konkret dan terukur,” jelasnya.

Prioritas 2025–2029: Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Efisiensi Anggaran

Memasuki awal masa kepemimpinannya untuk periode 2025–2030, Bupati menegaskan bahwa fokus Pemerintah Daerah akan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan sarana-prasarana dan pemerataan tenaga kesehatan.

Hal ini, menurutnya, harus menjadi perhatian utama dalam penyusunan Renja Dinas Kesehatan Tahun 2026 sekaligus menjadi rujukan dalam kebijakan jangka menengah daerah.

Disisi lain, ia mengingatkan agar alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat yang cukup besar harus digunakan secara bijak dan diarahkan untuk menjawab isu prioritas kesehatan masyarakat.

“Kurangi belanja-belanja seremonial, belanja pegawai dan administratif. Yang kita perlukan adalah lebih banyak aksi. Koordinasi penting, tetapi aksi nyata jauh lebih penting,” tegasnya.

Rangkaian Kegiatan Forum: Kolaboratif dan Partisipatif

Forum ini dibuka dengan doa bersama dan laporan panitia, dilanjutkan dengan sambutan resmi Bupati. Usai pembukaan, peserta mengikuti sesi pemaparan materi dari Kepala Bappelitbangda mengenai arah kebijakan pembangunan daerah, serta Kepala Dinas Kesehatan yang menyampaikan rancangan Renja Tahun 2026.

Selanjutnya, forum dilanjutkan dengan diskusi terbuka, konfirmasi usulan dari masing-masing Kecamatan, serta penandatanganan berita acara sebagai bentuk kesepakatan bersama.

Kegiatan ini menjadi ajang koordinasi lintas sektor yang sangat penting dalam merumuskan program dan kegiatan strategis bidang kesehatan, dengan partisipasi aktif dari unsur eksekutif, legislatif, teknis, hingga masyarakat.

Komitmen untuk Kesehatan Masyarakat

Menutup sambutannya, Bupati berharap forum ini menjadi momentum penting untuk mendorong penyusunan rencana kerja yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat Maluku Tenggara.

“Dengan memohon rahmat Tuhan Yang Maha Esa, forum perangkat daerah bidang kesehatan dalam rangka penyusunan Renja tahun 2026 saya nyatakan resmi dibuka,” tutupnya.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR