Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya penggunaan Rapor Pendidikan sebagai landasan strategis dalam perencanaan pembangunan pendidikan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Bagi Hanubun, Rapor Pendidikan merupakan instrumen refleksi dan evaluasi yang dikembangkan Kementerian Pendidikan untuk menggambarkan kinerja pemerintah daerah dan satuan pendidikan secara menyeluruh.
“Data yang terkandung dalam Rapor Pendidikan, mulai dari input hingga outcome, sangat penting sebagai pijakan penyusunan kebijakan pendidikan berbasis data,” ujar Thaher.
Ia mengakui masih banyak tantangan dalam pemanfaatan Rapor Pendidikan, termasuk dalam hal pemahaman, analisis, dan integrasi data ke dalam perencanaan. Oleh karena itu, lokakarya ini dinilai memiliki peran strategis untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan pendidikan di daerah.
Hanubun juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan perwakilan dari berbagai daerah di Maluku, termasuk Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, dan Kota Ambon.
Bupati Thaher berharap forum ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah daerah dan satuan pendidikan dalam menyusun kebijakan yang berdampak nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Menutup sambutannya, Thaher mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen memajukan pendidikan yang inklusif di Kabupaten Maluku Tenggara.
“Dengan semangat kebersamaan dan tekad yang kuat, saya yakin kita dapat menciptakan, perubahan positif dalam sistem pendidikan kita,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tim Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan BSKAP Kemendikbudristek, tim Program Inovasi fase 3, serta perwakilan Dinas Pendidikan, Bappeda, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Guru dari beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.
