Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada para jemaah untuk memenuhi panggilan suci ke Baitullah. Ia mengingatkan bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik dan spiritual yang tidak ringan, namun akan terasa mudah jika dijalani dengan keimanan dan ketulusan hati.
“Ibadah haji ini memang berat bagi yang tidak mempersiapkan diri secara ilmu dan iman. Tapi bagi yang niatnya lurus karena Allah, insyaAllah terasa ringan. Maka bekal utama adalah niat yang ikhlas dan keimanan yang kuat,” tutur Thaher Rabu, (14/5/2025).
Bupati juga memohon maaf karena sempat terlambat hadir akibat harus mengantar Gubernur Maluku dan Pangdam kembali ke Ambon. Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran keberangkatan jemaah, termasuk dukungan transportasi udara dengan pesawat Boeing 737-900 yang baru pertama kali mendarat di Maluku Tenggara.
Dalam pesan spiritualnya, Bupati Thaher menekankan agar para jemaah tidak hanya menunaikan haji sebagai ritual, tetapi menjadikannya perjalanan batin yang memperkuat hubungan dengan Allah.
“Haji bukan sekadar gelar, tetapi pengabdian yang tulus dari hati. Jangan sekadar ingin dipanggil Pak Haji atau Ibu Haji. Jadikan ini momen untuk mendekatkan diri kepada Allah dan pulang membawa cahaya,” ujarnya.
Ia juga menitipkan pesan kepada para jemaah untuk menjaga sikap dan perilaku selama perjalanan, karena mereka membawa nama baik daerah.
“Bapak Ibu adalah duta Maluku Tenggara. Tunjukkan akhlak yang baik, sopan santun, dan jaga kebersamaan. Jangan lupa, doakan juga daerah kita agar terus diberkahi,” pesan Thaher.
Menutup sambutannya, Bupati mendoakan agar seluruh jemaah mendapat haji yang mabrur, serta berharap perjalanan mereka lancar, aman, dan penuh keberkahan.
“Insya Allah, jika hajinya mabrur, balasannya tidak lain adalah surga. Doakan juga kami yang belum berangkat, agar suatu hari nanti diberi kesempatan yang sama,” pungkasnya.
